Berita

Ust. Dairobi Naji; Dua Pilar Menjadi Editor Profesional

Tersenyum: Abdul Basith, saat diberi kesempatan untuk bertanya oleh Ust. Dairobi Naji.

“Penyunting adalah orang yang bertugas menyiapkan naskah siap cetak. Sedangkan  editor adalah orang yang mengatur, memperbaiki, merevisi, dan memeriksa tulisan sebelum dicetak atau dipublikasikan,” Ungkap Ust. Dairobi Naji, dalam seminar yang dilaksanakan oleh Pengurus Badan Pers Pesantren (BPP), di depan redaksi media PPS, Senin, [05/02], di Gedung Sekertariat lantai II, dengan tema  “Belajar menjadi editor”.

Menurutnya, editor dan penyunting dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan arti. Hal tersebut jika keduanya dikaitkan dengan naskah. Jika ada yang ingin mengaitkannya dengan perempuan atau jodoh, artinya pastilah berbeda.

“Editor itu merupakan wajah perusahaan dan penerbitan. Makannya editor ibarat tangan kiri perusahaan yang menjadikan tulisan sudah final atau belum,” ujar Ust. Dairobi Naji.

Ada dua pilar yang harus dikuasi oleh editor yakni; Mengenai kepribadian dan  Kompetensi, dengan dua hal tersebut bisa mengantarkan menjadi editor yang baik.

“Jadi editor itu perlu ihklas. Karena jadi editor itu berat sekali, tapi tidak ada apa-apanya. Kita lihat, jika buku itu bagus yang puji pasti penulisnya, jika tulisannya jelek pasti yang salahkan editornya,” kata santri asal Bangkalan.

Sementara itu, lanjutnya, menjadi editor selain harus ahli membaca (kutu buku) juga harus bisa menulis. Karena visi dari editor adalah menjadikan tulisan menjadi enak dibaca dan menarik minat baca.

“Sekiranya pembaca bisa mencerna tulisan dengan mudah dan bagaimana tulisan bisa enak dibaca dan menarik.” Kata Ust. Dairobi diakhir acara.

=======

Penulis: M. Afifur Rohman
Editor: Isom Rusydi

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *