Artikel

Catatan Tidur dan Hal Lain

Sengaja buku ini saya beri judul Catatan Tidur, karena sebenarnya ini adalah tulisan-tulisan tidur saya selama ini. Kenapa tidur? Karena, jujur, selama ini saya merasa belum pernah bangun untuk berbuat sesuatu. Saya biasanya hanya tidur dan tidur. Saya hanya pemimpi, yang belum tentu becus melaksanakan apa yang saya tulis.
Namun meski tulisan-tulisan ini adalah mimpi saya, siapapun bisa bangun dan melaksanakannya. Pilah yang baik-baik. Karena selayaknya mimpi, mungkin benar, mungkin salah. Apalagi, mimpi-mimpi itu seringkali hanyalah kelebatan pikiran yang terbawa arus atau suasana. Tak benar-benar mimpi yang merdeka.

Biasa yang berharga.
Kekejaman yang melahirkan pahlawan.
Plong.
Patuh.
Nawaitu.
Kelebihan yang kurang.
Membaca dan membaca.
Ganyang!
Bermain dengan sungguh-sungguh atau sungguh-sungguh bermain (?)
Orang #1.
Orang #2.
Orang #3.
Menitipkan atau memasrahkan.
Soal tatakrama.
Bukan tulisan saya.
Jilat.
Ah, santri.
Doa.
Mengenang kepergian Kiai Abd. ‘Alim menjaga untuk tak banyak bicara.
Pesan Kiai Nawawie, jatidiri sidogiri.
Pesantren bukan bungkus.
Memahami plakat sidogiri.
Modernisasi pendidikan ala sidogiri.

Cetakan pertama Sya’ban 1433 H
192 halaman
14×21 cm
ISBN: 978-979-26-0441-2

http://bit.ly/SidogiriPenerbit

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *