Bahtsul Masail

Membaca Basmalah dengan Terjemah

Deskripsi masalah

Dalam setiap melakukan suatu kebaikan, semisal membasuh tangan sebelum wudu, makan dan membaca al-Qur’an, disunatkan membaca basmalah. Hanya saja ada sebagian orang yang mengganti pembacaan basmalah tersebut dengan menggunakan terjemahnya (bahasa Indonesia).

Pertanyaan

Apakah membaca basmalah dengan menggunakan terjemahnya tetap mendapatkan kesunnahan?

Jawaban

Tidak. Karena kesunnahan membaca basmalah hanya bisa diperoleh dengan bacaan yang sudah ditentukan oleh syariat, yakni: bismillâhir-rahmânir-rahîm.

Rujukan

وَاَقَّلُ التَّسْمِيَّةِ اَنْ يَقُوْلَ بِسْمِ اللهِ وَالْاَفْضَلُ اَنْ يُكَمِّلَ التَّسْمِيَةَ فَيَقُوْلُ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، وَلَا تَحْصُلُ سُنَّةُ التَّسْمِيَةِ اِلَّا بِلَفْظِ بِسْمِ اللهِ أَوْ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. فَلَوْ أَتَى بِذِكْرٍ غَيْرَهَا فَإِنَّهُ لَايَكُوْنُ أَتِيًا بِالسُّنَّةِ لِاَنَّ الشَّارِعَ قَدْ طَلَبَ مِنْهُ التَّسْمِيَةَ بِخُصُوْصِهَا. (الفقه على مذاهب الأربعة، 1/67). هَلْ يَقُوْمُ مَقَامَ التَّسْمِيَةِ فِي الْوُضُوءِ الْحَمْدُ للهِ أَوْ ذِكْرُاللهِ كَمَا فِى بَدَاءَةِ الْأُمُوْرِ فَأَجَابَ الرَّمْلِىُّ بِالْمَنْعِ لِأَنَّ الْبَدَاءَةَ وَرَدَ فِيْهَا طَلَبُ الْبَدَاءَةِ بِالْبَسْمَلَةِ وَبِالْحَمْدَلَةِ وَبِذِكْرِاللهِ. (موهبة ذى الفضل،1/22

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *