Artikel

Jangan Kaget, Indonesia Islam Sebelum Rasul Wafat!

Pada masa SD dulu, kita “disuapi” beraneka-ragam pemikiran yang entah sumbernya valid atau tidak. Di antaranya, soal awal mula Islam di Nusantara.

Yang sering kita dengar—tentu bermula dari SD—Islam masuk ke kawasan Nusantara pada abad ke-14 yang dibawa oleh orang India. Hal ini pendapat yang dimotori oleh Snouck Hurgronje.

Tapi siapa sangka, seorang ahli sejarah bernama Bellewood menemukan tembikar Cina dan beberapa perunggu dinasti Hun di Sumatera. Lantaran sejak itu sudah ada hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Cina. Bahkan banyak perunggu Cina pada Dinasti Zhou (221 SM), yang sekarang berada di museum London, dikabarkan berasal dari kuburan di Lumajang.

Hal ini menunjukkan, jauh sebelum abad kelima—sebelum Rasulullah SAW lahir—jalur perdagangan Nusantara ke Cina sudah berkembang.

Pendapat ini diperkuat dengan argumen yang disampaikan oleh HAMKA. Beliau mengatakan ada seorang pencatat sejarah dari Tiongkok pada tahun 674 M, membuktikan bahwa ada sekelompok Arab yang berdiam di pesisir barat Sumatera. Bukti ini diakui kebenarannya oleh Princetown Univercity di Amerika.

Bahkan dalam salah satu dokumen kuno asal Tiongkok menyebutkan bahwa, pada tahun 625 M (dengan kata lain, lima belas tahun setelah Rasulullah SAW menerima wahyu, atau sebilan setengah dari awal Raulullah berdakwah) ditemukan sebuah perkampungan muslim di Sumatera, di bawah kekuasaan Sriwijaya.

Begitupula menurut Ahmad Mansyur Suryanegara, yang sangat meyakini keberadaan Islam di Nusantara semejak Rasulullah SAW berada di Mekkah. Bahkan beliau lebih berani lagi, dengan pernyataannya, sebelum Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, tepatnya saat memimpin perdagangannya Khadijah ke negeri Syam, di situlah beliau bertemu pedagang dari Nusantara yang juga sudah menjangkau Syam.

Jelas, pendapat Snouck Hurgronje tidak bisa dibenarkan. Nusantara termasuk dari sekian negara Islam generasi perdana. Yakni mulai dari abad ke-7, bukan abad ke-14. Wal-Lahu a’lam.

Muhammad ibnu Romli/sidogiri.net

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *