Pustaka Sidogiri kembali mengelar bedah buku terbaru terbitannya, yaitu Sejarah Hitam Sekte Syiah karya Muhammad Achyat Ahmad dan launching terjemah manakib Syaih Abdul Qodir Jailani yang ditulis oleh Ust. Qoimudin al-Banggili. Acara berlangsung pada malam Jumat (21/11) bertempat di Aula Kantor Seketariat lantai III dan dibuka oleh Ust. Ismail Sh. Arief, selaku Kepala Pustaka Sidogiri. Hadir Mohammad Achyat Ahmad penulis buku Sejarah Hitam Sekte Syiah sebagai pembicara.
Dalam sambutannya Ust. Ismail mengungkapkan buku ini merupakan buku ketiga Mohammad Achyat Ahmad yang membahas kesesatan aliran Syiah baik yang ditulis sendiri atau bersama Tim Penulis Pustaka Sidogiri. Mohammad Achyat Ahmad Achyat mengaku sebenarnya ia tidak terlaku suka menulis kajian Syiah, karena menurutnya membahas kesesatan Syiah sudah lagu lama dan sangat membosankan. Hanya saja melihat maraknya aliran yang dibangun atas dendam kesumat Abdulloh bin Saba’ ini yang kian marak, perlu untuk direspon juga.
“Para kiai sangat khawatir dan terus berupaya melakukan counter terhadap gerakan ini. Karena jika tidak kita dibendung, Syiah akan semakin membesar. Jika ini terjadi tidak mustahil umat Islam Indonesia akan dibantai sebagaimana yang terjadi di Timur Tengah. Iya sekarang Syiah masih sedikit, masih secara sembunyi-bunyi,” katanya.
Namun walau di Indonesia Syiah sedikit, mereka memiliki lobi yang kuat terhadap jajaran pemerintahan dan didukung oleh publikasi media yang massif. Sebut saja kasus Syiah Sampang dua tahun yang lalu, bisa mencuat begitu hebohnya.
Jadi menurutnya cara jitu melawan adalah pahami letak kesesatan mereka dan perangi dengan opini di media massa. “Dalam buku ini telah kami tuliskan berbagai kesesatan Syiah dari akar-akarnya,” akunya. Jika Syiah kita lawan dengan melakukan tindakan fisik, maka hal itu akan dijadikan tameng oleh Syiah dan senjata untuk menarik simpati dari berbagai pihak.
————————————–
Penulis : Muh. Kurdi Arifin
Editor : Zainuddin Rusdy