Berita

Pengurus Mengharapkan Santri-Santri Mengamalkan Kebiasaan di Pesantren saat Liburan

SONY DSCKetua I Pondok Pesantren Sidogiri, M. Aminulloh Bq, memberikan sambutan atas nama Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri ketika kumpulan pembagian hadiah di pentas utama Milad PPS yang ke-278 dan Haflatul Imtihan MMU yang ke-79 tahun, Rabu malam (04/06).

Laki-laki yang terkenal tegas dan disiplin ini menjelaskan kepada hadirin tentang makna yang sesungguhnya Ikhtibar yang rutin digelar di akhir tahun pelajaran. Ia mengatakan bahwa semua kegiatan yang telah dirayakan PPS bukanlah semacam pesta. Namun hal ini lebih mengarah pada selamatan PPS untuk mensyukuri ilmu yang didapat di Sidogiri.

“Seharusnya ketika Ikhtibar semacam ini santri dan semuanya memperbanyak istighfar dan tasbih,” ungkap laki-laki yang menjadi guru fan Tarikh Tasyri’ kelas 3 Aliyah ini.

Kemudian beliau menyindir kepada santri yang saat ini gagal juara dalam event lomba di perayaan Milad PPS maupun juawarawan MMU. Tak tanggung-tanggung beliau melucuti semangat mereka untuk lebih giat lagi dalam mencari ilmu. Agar mereka yang belum juara dapat menggantikan posisi mereka.

“Sebenarnya tidak ada yang beda mereka dengan kita. Mereka tidur kita juga tidur. Mereka makan kita juga makan. Mungkin yang beda hanya cara belajar kita yang tidak sama dengan mereka,” tandasnya memberi motivasi.

Selain itu, dalam sambutannya beliau juga membacakan hasil Imni (Imtihan Nihai) di setiap tingkatan madrasah MMU. Hasil Imni tersebut antara lain, madrasah Ibtidaiyah induk sebanyak 596 peserta, yang dinyatakan lulus 455 peserta, madrasah ranting Ibtidaiyah tipe A sebanyak 840 peserta, yang dinyatakan lulus 567, madrasah Ibtidaiyah ranting tipe B sebanyak 741 peserta, yang dinyatakan lulus 554, madrasah Tsanawiyah sebanyak 636 peserta, yang dinyatakan lulus 597, madrasah Aliyah sebanyak 236 peserta, yang dinyatakan lulus 185.

Sebelum mengakhiri pidatonya, beliau menyempatkan diri untuk memberikan pesan-pesan kepada santri ketika libur Ramadan di rumah masing-masing agar senantiasa mengamalkan kebiasan-kebiasaan baik yang diamalkan di Sidogiri. Lebih-lebih lagi mengamalkan birrul walidain kepada orangtua.

“Harapan saya ketikan santri sudah berada di rumah maka pilihlah teman yang baik. Hindari minuman keras walau satu tetes. Jika sudah berani minuman keras satu tetes maka disinyalir akan berani berbuat yang lebih besar dari itu,” pungkas laki-laki asal Pasuruan ini. (SEF)

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *