Buletin Nasyith kembali menggelar acara talk show pada Jumat (15/07), yang ditempatkan di Aula lt.III gedung Sidogiri Excelent Center. Talk show kali ini mengusung tema “The Real of Santri; Sidogiri Saiki, Sidogiri Biyen”, dengan Mas Sirojuddin Abdullah, putra (alm) K.H. Abdullah Syaukat sebagai narasumber.
Muhit Rofiqiy, Pemimpin Perusahaan Buletin Nasyith, menjelaskan bahwa tema ini dipilih agar santri hakikat menjadi santri. “Tema ini yang dipilih agar santri tahu akan arti hakiki seorang santri,” tegasnya.
Sementara Moh. Nurus Salam, Pemimpin Redaksi Buletin Nasyith dalam sambutannya memaparkan bahwa tujuan mengusung tema ini agar santri bisa menilik dan mempelajari kehidupan santri zaman dulu, sehingga bisa memahami dan berusaha menjadi santri hakiki.
Dalam pemaparannya, Mas Sirojuddin memberikan tips menjadi santri hakiki, yaitu belajar akhlak, mulai adab memegang kitab hingga adab kepada guru. Jika melakukan kesalahan maka bersegeralah untuk membenahi diri, dan perbanyaklah untuk introspeksi diri, serta selalu memaksimalkan waktu dalam mencari ilmu.
Ketua GP Ansor Sidogiri ini memaparkan bahwa Sidogiri sekarang itu sama dengan Sidogiri dulu dalam hal keberkahan dan kemurnian ajarannya. Hanya bedanya, santri Sidogiri sekarang dengan santri Sidogiri dulu dalam segi sosial, cara penanganan, serta mendidiknya.
Selain itu, beliau juga berpesan kepada para peserta agar selalu tampil percaya diri sebagai santri. ”Sebenarnya yang menyebabkan santri tidak tampil percaya diri ialah karena dirinya merasa ketinggalan zaman,” tegas staf pengajar MMU Tsanawiyah ini.
Penulis: Ulil Absor
Editor: Muhammad Ilyas