Berita

Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi; Tiga Penyebab Kekalahan Islam dalam Perang Pemikiran

Foto Bersama: Panitia Melakukan Foto Bersama Usai Acara

Badan Pers Pesantren (BPP) bekerja sama dengan Kuliah Syariah dan Annajah Center Sidogiri (ACS), menggelar Orientasi Insan Pers di Aula Kantor Sekretariat lantai III, malam Ahad (05/11). Seminar yang diikuti oleh seluruh Redaksi Media Sidogiri, anggota Lembaga Penelitian dan Studi Islam (LPSI), dan seluruh anggota Annajah Center Sidogiri (ACS) ini mengangkat tema ‘Ghazwul-Fikr dan Tantangannya Bagi Pesantren’. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, sengaja dihadirkan untuk mengisi acara tersebut.

Sebagaimana yang ditulis Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi dalam makalahnya, terkait dengan faktor kekalahan umat Islam ketika menghadapi perang pemikiran yang diluncurkan oleh Barat, seperti Kristenisasi yang marak terjadi di Indonesia. Menurut beliau, Kristenisasi memang sulit membuahkan hasil, jika korbannya adalah umat Islam pedesaan yang masih dekat dengan pesantren, namun tidak dengan umat Islam perkotaan yang jauh dengan pesantren.

“Kekalahan ini disebabkan beberapa faktor. Pertama, faktor dana. Semangat umat Islam untuk membendung Kristenisasi sangatlah besar, tapi dana yang dimiliki lembaga-lembaga dakwah umat Islam Indonesia tidak sebesar yang dimiliki kelompok Kristen,” tulis Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).

Faktor ke dua adalah kurangnya intelektual, faktor ini merupakan dampak dari faktor pertama sehingga menyebabkan kurangnya cendekiawan muslim yang mampu menjawab tantangan modernitas dengan berbagai isme yang dibawanya, seperti sekularisme, liberalisme, pluralisme dan sebagainya.

Tidak dapat dipungkiri, kata beliau, akibat dari kurangnya dana dan intelektual di atas, kurangnya sekolah tinggi atau institut yang bermutu juga muncul ketika itu, dan inilah yang menjadi faktor terkahir dari ke tiga faktor tersebut. Tiga hal pokok inilah yang menurut beliau menjadi dasar kekalahan umat Islam dalam melawan perang pemikiran saat ini.

====
Penulis: Ach. Mustaghfiri Soffan
Editor  : Isom Rusydi

Shares:
Show Comments (1)

1 Comment

  • […] ini, awalnya mungkin berupa semacam bentuk tandingan atau perlawanan terhadap faham-faham pemikiran yang mereka anggap sesat seperti pluralisme, sekularisme, liberalisme atau faham […]

    Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *