Berita

Fasilitas Kamar Mandi Gunakan Sistem Mesin Pengolah Limbah Terbesar di Jawa Timur

Keterangan gambar: Tampak lahan bangunan jeding baru dipotret dari atas

Tahun ini pengurus kembali dituntut untuk  memulai pembangunan baru, berupa fasilitas kamar mandi bagi para santri. Pembangunan ini bertempat di eks jemuran pakaian (JMP), timur Mabna al-Ghazali. Pembangunan yang dimulai pada (10/01) tersebut ditargetkan selesai pada (10/11) yakni selama sepuluh bulan.

“Sekarang JMP berpindah ke barat gedung madrasah baru (an-Nawawi). Pembagunan ini dianggarkan sebanyak 7,12 miliar. Kamar mandinya berjumlah 300, 96 toilet, serta  memiliki 4 lantai. Kalau sudah selesai tempat jemuran akan dipindahkan ke atas jeding setelah rampung semuanya” ujar Ust. Hudan Dardiri, ketua panitia.

Selain itu, panitia juga mempersiapkan mesin Instalasi pengolah Limbah (IPAL), sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut digunakan pada aktivitas yang lain.

“Untuk IPAL ini kami mempersiapkan dana sebesar 3,5 miliar. Penggunaan mesin ini, nantinya limbah kotoran akan dikelola oleh mesin IPAL dan ujian akhir apakah limbah yang masuk ke mesin IPAL tersebut sukses, air limbah ini akan menyalur pada sebuah kolam yang berisikan Ikan, jika di kolam itu antara air dan ikannya tidak apa-apa itu menandakan mesin IPAL sukses, maka pada akhirnya akan kami buang ke sungai”, jelasnya.

Panitia melihat kerja kontraktor yang notabenya berasal dari desa Sidogiri dan sekitarnya terlihat molor dari target selesainya bangunan. Panitia saat ini bekerja sama dengan Pelangi Cahaya. CV dari Surabaya untuk mengatasi pembangunan, sementara kontraktor yang mengatasi mesin IPAL pantia memberi mandat pada CV. Mitra Mandiri dari Probolinggo.

“Memang dari dulu salah satu cita-cita pesantren itu gimana caranya air limbah santri itu tidak membuat resah karena bau, soalnya dari dulu pembuangan limbah santri itu dibuang saat sungai dalam keadaan banjir, makanya pengurus menggunakan ini (IPAL) untuk mengurangi bau. Mesin IPAL yang berada di komplek PPS pada saat ini menjadi mesin pengolah limbah terbesar di Jawa Timur karena setiap harinya bisa menampung 20 ribu limbah santri”. Pungkasnya mengakhiri perbincangan.

===
Penulis : A. Farid Muflihin
Editor   : Ach Mustaghfiri Soffan

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *