Pondok Pesantren Sidogiri Resmi Bentuk Lembaga Psikologi dan Bimbingan Konseling
Pondok Pesantren Sidogiri membentuk lembaga khusus untuk meningkatkan kesejahteraan mental para santri dengan nama Lembaga Psikologi dan Bimbingan Konseling (LPBK). Pelantikan pengurus LPBK dilaksanakan pada malam Rabu, 12 Shafar 1442 H, di Kantor Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri. Ust Saifullah Naji, Sekretaris Umum Pondok Pesantren Sidogiri beserta jajarannya hadir dalam pelantikan ini.P Dalam sambutannya, beliau menceritakan sekelumit tentang latar belakang pembentukan LPBK, “Beberapa tahun lalu ada amanat dari Tim Perumus Pondok Pesantren Sidogiri untuk membuat konsep Lembaga Bimbingan Konseling.” Setelah pematangan konsep tersebut, Majelis Keluarga merestui dan meresmikan LPBK Sidogiri dengan Surat Keputusan Majelis Keluarga tertanggal 7 Dzulhijjah 1441 H/28 Juli 2020 M. Mas Syamsul Arifin Munawwir, Kepala LPBK, menjelaskan bahwa psikologi dan BK dibutuhkan oleh berbagai lembaga pendidikan, termasuk lembaga pendidikan pesantren. “Seluruh Madrasah dan Daerah (asrama santri) di Sidogiri memiliki program untuk menangani santri indisipliner dengan bimbingan dan konseling. Dengan dibentuknya LPBK ini, semoga dapat membantu Sidogiri untuk mewujudkan program tersebut,” ungkap pria yang juga berkhidmah sebagai Ketua PP HMASS. Staf pengajar MMU Aliyah ini juga memaparkan cara kerja LPBK. “Setiap bimbingan, konseling dan penanganan kasus akan ditangani secara berjenjang dan terpadu. Di Madrasah ditangani oleh wali kelas, lalu guru BK. Jika tidak tuntas, Kepala Madrasah merekomendasikan ke LPBK. Di Daerah ditangani oleh Kepala Kamar, lalu staf BK di Daerah. Jika tidak tuntas, Kepala Daerah merekomendasikan ke LPBK.” Visi Mewujudkan kesejahteraan mental pada seluruh santri, murid dan personalia Pondok Pesantren Sidogiri dengan mengutamakan pendekatan psikologi Islam. Misi Menyelenggarakan layanan psikologi yang berhubungan dengan pemahaman potensi, pemahaman masalah psikologis, penjurusan, pengembangan kepribadian, seleksi dan penempatan, serta rekrutmen SDI.Menyelenggarakan layanan konseling dan terapi dalam upaya membangun kesejahteraan mental.Menyelenggarakan layanan bimbingan dalam upaya peningkatan prestasi belajar.Memberikan Pendidikan dan pelatihan yang behubungan dengan peningkatan prestasi belajar, pengembangan potensi dan kepribadian, pembekalan dan peningkatan kemampuan psikologi pada personalia Pondok Pesantren Sidogiri. Susunan Pengurus LPBK: Kepala: M. Syamsul Arifin Munawwir, M.Psi, M.H., Psikolog Wakil Kepala I Bid. Asesmen & Tes Psikologi: M. Ali Wafa, S.Psi Wakil Kepala II Bid. BK Daerah & Psikoterapi: M. Burhanuddin Rabbani, S.Psi Wakil Kepala III Bid. BK Madrasah & Ruqyah: M. Fauzan Imron, S.Pd.I Wakil Kepala IV Bid. Pendidikan dan Pelatihan: Nur Hasan Admin: M. Malik Abdul...
Demi Santri Baru, Sigi Gym Dipindah
Siap: suasana di dalam gedung Sigi-gym setelah semua alat kebugarannya dipindah ke kantor Sidogiri.Corp. Masih tentang penambahan hunian santri, selain surau K, O dan J 02, tempat selanjutnya yang diproyeksikan menjadi hunian baru adalah Gedung Sigi-Gym. Gedung yang terletak di sebelah barat Kantor Sekretariat ini juga akan menjadi kamar santri dalam waktu dekat. Gedung pusat kebugaran yang didirikan pada tahun ajaran 1431-1432 ini ditaksir bisa menampung sampai 200 orang. Namun, sebelum ditempati bangunan akan direnovasi terlebih dahulu. Adapun perenovasiannya meliputi pelebaran akses keluar masuk, pelepasan cermin-cermin di dinding, penambahan ventilasi udara, pemugaran lantai dan pembaruan karpet. Diperluas: tangga akses masuk menuju gedung Sigi-gym Ustaz M Hanafi Basri, Kepala Pengadaan, Perawatan dan Perbaikan Sarana (P3S), menjelaskan, “(Perenovasian) Kami targetkan secepatnya. Sabtu (03/10), kami mulai perenovasian,” jelasnya saat dihubungi via telepon. Baca Juga: Gerakan Waspada Narkoba Sesuai arahan Pengurus Harian, pusat kebugaran ini nantinya akan dijadikan kamar tambahan bagi Daerah M. “Kamar baru ini akan menjadi asrama M 17 dan yang akan menempatinya adalah santri baru yang mendaftar tahun ajaran ini,” jelas Ustaz Masruhen (26), Kepala Daerah M saat ditemui di kantor Daerah M. Menurut santri kelahiran Sangkapura, Gresik, ini warga Daerah M kini mencapai 1163 anak dari kapasitas asal 1300-an penghuni. Angka ini lebih sedikit bila dibanding tahun ajaran kemarin yang melebihi kapasitas asal. Masih menurut penjelesan Kapdar M, penambahan kamar ini tidak akan mengganggu pada kegiatan warga daerahnya. “Penambahan kamar baru ini tidak akan mengganggu kegiatan dan konsentrasi belajar warga Daerah M, sebab yang akan menempatinya adalah santri baru yang mendaftar setelah selesainya perenovasian.” Baca Juga: Selamat Tinggal Surau K dan O Penulis: Muhammad Ilyas Editor: Saeful Bahri bin...
Armada Antar Jemput Staf Guru MMU Aliyah
Armada: mobil Toyota Innova dengan Nopol N 1254 WO yang menjadi kendaraan antar jemput guru Aliyah. Sesuai dengan surat edaran pada hari Kamis (06/08), Pondok Pesantren Sidogiri menyediakan armada antar jemput bagi staf guru yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di Gedung IASS Pusat yang beralamat di Sungi Suko, Sungi Wetan, Kec. Pohjentrek. Sistem antar jemput ini berawal ketika KBM murid LPPS dipindah ke Gedung IASS Pusat. Ada sekitar tiga kelas yang sedang melaksanakan KBM di sana dan membutuhkan sekitar sembilan guru untuk mengajar mereka. Baca Juga: Di Sidogiri, Penulis Hebat Lahir dari Nekat Semua fasilitas berada dalam pengelolaan Bendahara III. “Jadi MMU Aliyah itu tidak membeli armada dan tidak menyewa driver. Termasuk juga biaya operasionalnya. Setiap hari ditanggung oleh Bendahara III, meliputi: konsumsi, tempat istirahat driver dan fasilitas lainnya,” ungkap Ust. Abdul Qodir Ghufron selaku Kepala Madrasah MMU Aliyah. Baca Juga: Kajian Tafsir Gus Baha Bahas Makna Syahid Versi Syekh Nawawi Banten Program ini akan berlangsung sampai keadaan kembali normal dan murid LPPS diperbolehkan sekolah ke area pesantren. “Mungkin program ini akan terus berlanjut sampai keadaan kembali seperti semula. Ya, sampai pandeminya hilang,” tukas beliau sambil menebar senyum. Baca Juga: Sidogiri Fasilitasi Santri ‘ATM Center’ Selama ini tidak ada kendala sedikit pun dari segi waktu dan fasilitas baik bagi guru, murid maupun driver. Program berjalan dengan lancar. Selain itu, tempat di Gedung IASS Pusat juga sangat representatif. “Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada kendala selama program ini berlangsung.” Sambil mengakhiri obrolan kami. ___________ Penulis: Nur Hudarrohman Editor: Saeful Bahri bin...
Sidogiri Fasilitasi Santri ‘ATM Center’
Dalam proses: terlihat dari depan, pembangunan ATM Center sudah mencapai 80% penyelesaian. Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri menginginkan kemudahan bagi santri untuk mengambil uang kirimannya dari Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tanpa perlu keluar dari area PPS. Selain Kantor S.E.C, tempat terdekat yang memfalisitasi ATM pula seringkali mengeluhkan tentang ketidakstabilan arus listrik. Untuk mewujudkannya, Pengurus Kopontren Sidogiri– pelaksana yang ditunjuk pengurus pesantren—akan memindah ATM yang ada di Kantor S.E.C (Sidogiri Excellent Coorporation) ke gedung baru yang ada di sebelah tenggara Perpustakaan Pondok Pesantren Sidogiri. Namun, gedung ini masih dalam proses pembangunan meski sudah dimulai sejak satu bulan yang lalu. Baca Juga: Sidogiri Terima Kunjungan Kapolda Jatim Pengurus menanggung seluruh pembiayaan untuk pembangunan lokasi tersebut. Pengurus juga akan menjadikan lokasi tersebut sebagai ATM Center dan menyewakannya ke pihak bank terkait. Bahkan, Rabu (05/02) Kopontren Sidogiri merencanakan pemasangan Mesin ATM BCA di Kantor S.E.C untuk melengkapi mesin yang sudah ada, berupa ATM BRI dan MANDIRI. Melihat kebanyakan jenis ATM milik santri adalah BNI, pengurus pun mengajukan Mesin ATM tersebut kepada pihak terkait. “Untuk ATM BNI masih dalam proses pengajuan. Kami melihat kebanyakan jenis ATM-nya santri itu BNI, sedangkan ATM ini adanya hanya di Pasar Ngempit. Dengan harapan, ketika santri melakukan cek saldo tidak terkena biaya sedikit pun”, terang Muh. Nizar, selaku Pengurus Kopontren Sidogiri yang diberi mandat untuk menggarap pemindahan ATM ini. Setelah pembangunan selesai, maka tiga ATM ini akan dipindahkan ke lokasi yang baru. “Kami pun menargetkan pada bulan Desember ini ATM Center tersebut sudah dapat digunakan dengan semestinya”, imbuhnya pada akhir pertemuan dengan Redaksi Maktabati. Baca Juga: Mengintip Kesibukan Dapur Kopontren Saat Pagebluk Penulis; Iwanul Khoir, Redaksi...
Di Sidogiri, Penulis Hebat Lahir dari Nekat
Ustaz Alil Wafa: Sambil tersenyum mengisahkan tentang pengalamannya di dunia jurnalistik Penulis hebat tidak melulu lahir dari pengetahuan materi dan teori yang kuat. Hal ini diungkap dan dibuktikan oleh Ustaz Alil Wafa (Pimred Sidogiri Media) ketika mengisi acara “Pelatihan Menulis” yang diadakan oleh Badan Pers Pesantren (BPP) pada malam Ahad (26/09). Acara yang bertempat di Balai Tamu ini dihadiri oleh segenap redaksi media Sidogiri. Di awal penyampaian, Ustaz Alil Wafa mengorek keunikan proses dan perkembangan jurnalistik di Pondok Pesantren Sidogiri. “Dengan memberi amanah, secara tidak langsung Sidogiri ngajari kita nekat,” ungkap Ustaz Alil. “Bayangkan saja, dasar gak ada, teori dan materi tidak punya, modal pas-pasan, kemudian dikasih wadah untuk diisi,” imbuhnya. Baca Juga: Ust Masyhuri Mochtar Ungkap Keunikan Manajemen Media Sidogiri Hanya bermodalkan nekat karena harus menjalankan amanah, santri Sidogiri mengasah kemampuannya hingga menjadi penulis hebat. Alasannya simpel, karena dengan diberi amanah kita dituntut terus belajar dan menulis hingga terbiasa. Tak peduli hasil tulisan yang amburadul, sebab tujuan utamanya adalah menjalankan tanggung jawab. Kebiasaan itulah yang kemudian membentuk pola kepenulisan yang apik. Jangan bosan membaca untuk dipraktikkan dalam bentuk tulisan. Tidak memiliki teori dan materi bagi kita yang baru belajar menulis bukanlah sebuah aib, justru merupakan suatu kelebihan. Sebab, dengan begitu kita akan lebih berani menulis. Kesalahan memang akan sering dialami, namun hal itu bisa dijadikan pelajaran untuk memperbaiki tulisan. Sementara mereka yang terlebih dahulu dicekoki teori dan materi kepenulisan akan sangat berhati-hati ketika mempraktikkan. “Mindset ‘menulis menakutkan’ itu karena terlalu kaya dengan teori sehingga mereka dituntut menulis dengan bagus. Belum menulis sudah dikekang oleh aturan,” ujarnya. Setelah pemaparan tentang keunikan sistem belajar kepenulisan di Sidogiri, Ustaz Alil mengisahkan tentang pengalamannya di dunia jurnalistik. Kegigihannya dalam mencari peluang tidaklah nihil. Usaha militan yang dikerahkanpun menuai hasil, dari yang hanya sebagai redaksi pelengkap di mading Himmah hingga mejadi Pemimpin Redaksi di Sidogiri Media. Baca Juga: Ijazah Muadalah, Apresiasi Pemerintah Kepada Sidogiri Sebelum menutup wejangannya, Ustaz Alil memberi saran dan cara untuk menjadi penulis hebat, “Jangan bosan membaca untuk kemudian dipraktikkan dalam bentuk tulisan,” tutur beliau. “Ada dua cara membaca. Ada yang hanya sekedar mencari informasi, ada juga yang tujuannya untuk bisa meniru tulisan yang mereka baca,” lanjut Ustaz Alil. “Semua penulis hebat mempunyai ciri khas, pola dan keunikan dalam tulisannya,” ungkapnya. “Kesimpulannya adalah teori bukan segala-galanya. Perbanyaklah menulis, menulis dan membaca,” tutup staf pengajar MMU Tsanawiyah ini dengan senyum semringah. Penulis: Mohammad Iksan Editor: Saeful Bahri bin...
Selamat Tinggal Surau K dan O
“Untuk dua kamar baru ini bisa menampung maksimal 60 orang perkamar.” Tiap tahun, jumlah santri di Pondok Pesantren Sidogiri makin bertambah. Tentunya, bertambah pula kebutuhan terkait hunian santri yang memadai. Begitupun dengan tahun ajaran ini, overload santri membuat Pengurus Harian Pondok Pesantren Sidogiri berinisiatif untuk menjadikan surau yang ada di Daerah K, O, L dan J2 sebagai kamar baru. “Berangkat dari daerah pemukiman lain yang overload, tentunya ini perlu berpikir cara membangun daerah baru. Dan, ini (membangun daerah baru) untuk sekarang masih belum memungkinkan. Sehingga solusi sementara dari pengurus adalah menyekat surau K, O, L dan J2,” jelas Ustaz Abdul Basith (26), Kepala Daerah K saat ditemui di depan kantor MMU Tsanawiyah beberapa waktu lalu. Menurutnya, keputusan ini diputuskan pada rapat dengan Pengurus Harian pada bulan Muharam kemarin. Selanjutnya, surau yang sudah disekat akan dijadikan kamar tambahan bagi daerah-daerah tersebut. Masih menurut keterangan Ustaz Abdul Basith, nantinya kegiatan yang ada di surau, seperti halnya shalat berjemaah, burdah, dibaiyah, munjiyat, kegiatan kebahasaan, dll akan dialihkan ke kamar-kamar. “Jadi memfungsikan kamar sebagai tempat hunian sekaligus tempat kegiatan,” tambah santri asal Rembang, Jawa Tengah ini. Terkait penghuni dua kamar baru di daerahnya, Ustaz Basith menyatakan bahwa pihaknya akan menambah 90 anggota baru dari daerah lain plus 30 anggota lama dari Daerah K untuk menjadi penghuni kamar baru tersebut. “Untuk 90 orang itu diambil dari hasil tes LPBAA akhir tahun kemarin. Sejatinya, 90 orang itu lulus tes masuk daerah Arab, tetapi karena terbatas kuota akhirnya meskipun lulus tes mereka tidak diambil. Jadi, nanti kami dari LPBAA akan mengedarkan surat persetujuan dari daerah asal sehingga nanti setelah fix akan dipindah, di samping persetujuan pribadi dari santri yang akan dipindah.” Berbeda dengan Kepala Daerah K, Ustaz Abd. Ghani (26), Kepala Daerah O mengatakan, “Untuk dua kamar baru ini bisa menampung maksimal 60 orang perkamar. Jadi, total ada 120 santri. Kami akan mengambil penghuninya dari kamar lain alias melakukan pemerataan kamar,” jelas sosok asal Sampang, Jawa Timur ini. Sementara itu terkait kepala kamar, dua Kepala Daerah ini kompak menyatakan bahwa sudah ada nama-nama yang dicalonkan. Penulis: Muhammad Ilyas Editor: Saeful Bahri bin...