Ibtidaiyah
Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan klasikal pertama di Pondok Pesantren Sidogiri. Madrasah Miftahul Ulum Ibtidaiyah terdari dari enam dan ditempuh selama enam tahun. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Ibtidaiyah dilaksanakan pada pagi hari mulai pukul 07.30 s.d 12.10 Wis, terbagi menjadi tiga jam pelajaran dengan dua kali waktu istirahat. Mata pelajaran di Ibtidaiyah terdiri atas beberapa mata pelajaran agama dasar dan sedikit memasukkan pelajaran umum, seperti Bahasa Indonesia dan Matematika. Target pendidikan di tingkat ini adalah minimal murid Ibtidaiyah dapat membaca dan memahami kitab pelajarannya sendiri. Program dan Kegiatan Selain KBM yang rutin dilaksanakan setiap hari (selain Jumat) dari pukul 07:30 s.d 12 :10 WIS, Madrasah Miftahul Ulum Ibtidaiyah memiliki beberapa kegiatan penunjang, antara lain. Musyawarah Salah satu program dan kegiatan pendukung jenjang Ibtidaiyah adalah kegiatan musyawarah yang dilaksanakan pada sore hari mulai pukul 17: 00 s.d 17: 45 WIS. Kegiatan musyawarah ini difungsikan untuk mengasah bakat anak didik dalam mendalami materi yang sebelumnya dijelaskan oleh wali kelas. Olahraga Di tingkat Ibtidaiyah juga ada kegiatan ekstrakurikuler berupa olahraga yang dilaksanakan setiap satu pekan sekali. Olahraga yang dipilih adalah permainan bola kasti. Kegiatan ini berlangsung pada jam pelajaran pertama (07:30 s.d 08:30 WIS) dengan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh Pimpinan MMU...
Badan Tarbiyah wa Ta’lim Madrasy
Adalah lembaga di bawah koordinasi Ketua I yang bertugas membantu Ketua I dalam beberapa hal berikut ini: Mengawasi perjalanan pendidikan Madrasah Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri baik yang berkenaan dengan tenaga, kurikulum atau sarana dan prasarana.Mengembangkan sistem pendidikan, metode dan administrasi pendidikan Madrasah Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri.Menyiapkan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan Madrasah Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri. Program dan Kegiatan Program kerja Batartama dijalankan sesuai bidang berikut ini: 1. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Perencanaan Madrasah (P3M) Bidang ini bertugas: a. Meneliti dan mengevaluasi kegiatan yang diselenggarakan madrasah untuk penyempurnaan dan pengembangan berikutnya. b. Membuat perencanaan atas kegiatan madrasah, kurikulum, dan kompetensi SDI guru. c. Meminta data atau mengajukan pertanyaan kepada pimpinan madrasah untuk kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangam madrasah. 2. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Madrasah (Binwasma) Bidang ini bertugas: a. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan pimpinan madrasah. b. Mengevaluasi pelaksanaan pendidikan madrasah dan menghimpun data konkritnya. c. Melakukan koreksi atau memberi peringatan kepada pimpinan madrasah apabila dianggap perlu. d. Mengajukan usulan atau saran kepada Ketua I terkait dengan kebijakan madrasah. 3. Bidang Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Madrasah (Binwasadma) Bidang ini bertugas: a. Membina administrasi madrasah sesuai dengan petunjuk Ketua I b. Mengawasi pelaksanaan administrasi madrasah. c. Membina dan membimbing tenaga Tata Usaha (TU) madrasah. d. Menyampaikan usul perbaikan, koreksi, dan saran tentang administrasi madrasah. 4. Bidang Perlengkapan Inventaris dan Kebersihan Madrasah (Kapinsihma) Bidang ini bertugas: a. Mengusahakan terpenuhinya kelengkapan inventaris madrasah secara umum. b. Melakukan perawatan dan perbaikan serta menjaga kebersihan gedung madrasah. c. Mengontrol kegiatan-kegiatan kebersihan...
Madrasah Miftahul Ulum Aliyah
Madrasah Miftahul Ulum Aliyah merupakan tingkat akhir dari semua jenjang pendidikan klasikal di Pondok Pesantren Sidogiri. Terdiri dari tiga tingkatan kelas (I, II, dan III) dan dibagi menjadi beberapa ruang kelas. Kegiatan belajar-mengajar MMU Aliyah dilaksanakan mulai pukul 12 : 20 s.d 05 : 00 Wis. MMU Aliyah didirikan pada 03 Muharram 1403 H/21 Oktober 1982 M. Sejak tahun 2006 ijazah Madrasah Miftahul Ulum Aliyah di-muadalah-kan atau disetarakan dengan ijazah formal oleh Departemen Agaman (Depag) Republik Indonesia tanpa ada perubahan apapun terhadap sistem pendidikan, materi, kurikulum, serta metode evaluasi. Dengan program muadalah, murid lulusan Madrasah Miftahul Ulum Aliyah tetap bisa melanjutkan ke berbagai perguruan tinggi Islam, baik negeri maupun swasta. Struktur Kepengurusan Kepala Madrasah : Bertanggung jawab kepada pengurus Harian Pondok Pesantren Sidogiri dalam menjalankan roda kegiatan-kegiatan Madrasah Miftahul Ulum Aliyah serta mengarahkan Wakil-Wakil Kepala dan Tata Usaha untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan profesional. Wakil I (Bidang Kurikulum dan Keguruan) ; Bertugas untuk menjalankan roda kegiatan belajar-mengajar dan bertanggung jawab atas efektifitas kegiatan-kegiatan yang melibatkan dewan guru, menangani absensi guru, perizinan guru, pengupayaan kedisiplinan guru, sampai peningkatan SDI guru. Wakil II (Bidang Kemuridan dan Tabungan) ; Bertugas untuk menjalankan kegiatan absesi murid, tabungan murid, pengawasan kegiatan ekstrakurikuler, pembinaan dan pengawasan organisasi murid serta memberikan arahan dan sanksi kepada murid-murid indisipliner. Wakil III (Bidang Humas dan Sarana) ; Bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara kerjasama dan komunikasi yang baik antar madrasah, wali murid, dan instansi-intansi di internal Pondok Pesantren Sidogiri. Serta bertugas untuk melaksanakan program madrasah yang berhubungan dengan lingkungan di luar madrasah. Tata Usaha ; Bertanggung jawab atas semua kegiatan administrasi, ketatausahaan dan kearsipan. Program dan Kegiatan Sistem Kejuruan Sejak 1425/1426 H, Madrasah Miftahul Ulum Aliyah menerapkan sistem kejuruan di kelas II dan III dengan tiga jurusan; Tarbiyah (konsentrasi bidang pendidikan), Dakwah (konsentrasi bidang dakwah) dan Muamalah (konsentrasi bidang ekonomi syariah). Pada tahun 1433/1434 H, Madrasah Miftahul Ulum Aliyah menambah dua jurusan, yaitu Tafsir dan Hadis. Namun sejak tahun 1435 H dua jurusan tersebut digabung menjadi satu (Tafsir-Hadis). Pada akhir tahun pelajaran, murid kelas I Aliyah yang telah mengikuti program TM-TB harus mengikuti tes psikologi dan minat bakat. Hasil tes ini akan dijadikan pertimbangan oleh pimpinan madrasah untuk menentukan jurusan di tingkat selanjutnya. Sedangkan, bagi yang belum melaksanakan program TM-TB ditetapkan di jurusan Tafsir-Hadis. OMIM (Organisasi Murid Intra Madrasah) OMIM adalah organisasi yang bergerak di bidang pengembangan bakat, minat, skil, dan kreativitas murid MMU Aliyah. OMIM ditangani oleh pengurus yang dipilih langsung oleh Pimpinan MMU Aliyah dengan masa khidmah satu tahun pelajaran. Kegiatan OMIM Kegiatan OMIM berkisar pada dua aspek, yaitu pengembangan intelektual dan kreativitas. Kegiatan ini dijalankan oleh beberapa unit kegiatan: 1. Unit Kegiatan Penerbitan Majalah (UKPM)...
Laboratorium Soal Madrasah
Adalah lembaga yang fokus pada pengadaan, pengoreksian, dan penilaian soal-soal ujian madrasah, baik induk atau ranting. Selain itu, Labsoma juga menangani ujian baca kitab semua murid Madrasah Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri dari berbagai tingkatan, mulai tingkat Idadiyah Reguler, Ibdtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Visi Terwujudnya sistem evaluasi yang baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Misi 1. Mewujudkan soal ujian yang baik dan mengacu kepada standar kompetensi kurikulum. 2. Melakukan evaluasi hasil ujian secara berkala, sebagai acuan evaluasi pembelajaran di Madrasah Miftahul Ulum. Program dan Kegiatan Labsoma Evaluasi dan Analisa Ada beberapa hal yang dilakukan oleh Labsoma terkait dengan soal yang telah diujikan, 1) Mendokumentasikan nilai hasil ujian, 2) Merekapitulasi nilai hasil ujian, 3) Membuat grafik nilai hasil ujian, 4) Menganalisa dan membandingkan nilai tiap ujian, 5) Menganalisa dan membandingkan nilai ujian beberapa tahun terakhir. Untuk dokumentasi nilai, sejak tahun 1433/1434 H, Labsoma memiliki database sendiri untuk menginput nilai ujian setiap IMDA. Dengan demikian Labsoma memiliki data valid hasil IMDA dalam beberapa tahun sehingga dapat dijadikan acuan evaluasi pembelajaran oleh pihak madrasah. Ada empat model soal ujian yang diproduksi oleh Labsoma; 1) Multiple choice (pilihan), 2) Isian (menyempurnakan pertanyaan), 3) Esai (menjawab pertanyaan), dan 4) Terapan (menjawab pertanyaan kasuistik). Soal terapan hanya digunakan dalam fan Nahwu dan Kaidah Fikih. Dalam setahun, Labsoma bisa memproduksi 1.000 lebih soal dari 181 mata pelajaran di semua kelas dan tingkatan. Soal ini selain digunakan di internal Madrasah Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri, juga didistribusikan ke Pondok Pesantren Sidogiri Banat dan Madrasah Ranting. Juga didistribusikan kepada madrasah-madrasah lain yang membutukan, tentunya dengan persyaratan-persyaratan tertentu. Standar Kompetensi Agar penggarapan naskah soal ujian sesuai standar kompetensi, Labsoma menyesuaikannaskah soal dengan kemampuan anak didik di setiap tingkatan mulai Idadiyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah. Karena melibatkan semua jenjang pendidikan, program penyesuaian soal dengan standar kompetensi ini terlaksana dengan melakukan serangkaian kegiatan berikut: 1) Bekerjasama dengan pimpinan MMU dan Batartama yang dikerjakan secara bertahap dimulai dari fan pokok, 2) Membuat kriteria naskah ujian standar kompetensi dengan menggarap pembukuan standar operasional prosedur (SOP) pengarangan soal, dan 3) menjaring aspirasi staf pengajar dari semua tingkatan. Meningkatkan SDI Anggota Untuk meningkatkan sumber daya insani (SDI) para anggota, secara berkala Pimpinan Labsoma mengadakan pelatihan kisi-kisi pembuatan naskah...
Tsanawiyah
Tsanawiyah merupakan pendidikan klasikal setelah tingkat Ibtidaiyah yang terdiri atas tiga kelas. Dibagi menjadi beberapa ruang kelas sesuai dengan kebutuhan. Jenjang ini didirikan 83 tahun setelah Ibtidaiyah, yaitu pada Dzul Hijjah 1376 H atau Juli 1957 M. Sejak tahun 1961 M, atas inisiatif KH. Cholil Nawawie dan Kiai Sa’doellah Nawawie, lulusan Tsanawiyah diwajibkan melaksanakan tugas mengajar selama satu tahun di lembaga pendidikan yang membutuhkan, dan ini merupakan persyaratan untuk memperoleh ijazah. Mulai tahun ajarah 1438-1439 H ijazah Madrasah Miftahul Ulum Tsanawiyah berstatus muadalah atau setara dengan ijazah formal. Status muadalah ini sama sekali tidak mengubah sistem pendidikan, materi, kurikulum, serta metode evaluasi. Program dan Kegiatan Selain Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) yang rutin dilaksanakan setiap hari (selain Jumat) dari pukul 12:10 s.d 17:00 Wis, Madrasah Miftahul Ulum Tsanawiyah memiliki beberapa program dan kegiatan penunjang; Annajah Kegiatan Annajah adalah penambahan wawasan dan pendalaman akidah Ahlussunnah wal Jamaah serta ilmu-ilmu kemasyarakatan. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 21:00 s.d 22:00 Wis dengan mendatangkan pakar ahli. Dalam menjalankannya, Pimpinan Tsanawiyah (Wakil III) mengangkat staf Annajah dari masing-masing jenjang kelas. Musyawarah Kegiatan ini wajib diikuti oleh semua murid Tsanawiyah ini bertujuan untuk pendalaman materi yang sudah diajarkan di kelas. Metode yang dipakai berbeda-beda sesuai kebijakan wali kelas. Untuk memaksimalkan kegiatan yang berlangsung mulai pukul 22:10 s.d 23:10 WIS ini, Pimpinan Tsanawiyah melantik para pembina musyawarah yang diambilkan dari santri-santri berkompeten tingkat Aliyah. MADINAH (Majalah Dinding Annajah) MadinahMerupakan Media yang berorientasi pada pemahaman akidah Ahlussunah wal Jamaah. Madinah terbit dua kali dalam satu bulan dan dikelola oleh murid-murid Tsanawiyah yang terpilih sebagai awak redaksi. Olahraga Sebagaimana di tingkat Ibtidaiyah, olahraga bola kasti di Tsanawiyah juga diadakan sepekan...
Tarbiyah Idadiyah
Adalah program baca kitab cepat dengan model klasikal dan menggunakan metode buatan sendiri, al-Miftah lil-Ulum, sebagai persiapan bagi santri-santri usia dini. Tarbiyah Idadiyah menggunakan sistem modul perjilid dengan satu pembimbing untuk maksimal 15 murid. Dengan metode ini, santri usia dini –yang telah bisa membaca al-Quran tapi belum bisa membaca kitab– dalam waktu satu tahun diharapkan sudah mampu membaca kitab Fathul-Qarîb dengan baik. Untuk anak yang masih belum bisa membaca dan menulis Arab dimasukkan di kelas shifir terlebih dahulu. Jenjang Pendidikan Tarbiyah Idadiyah memiliki 2 tingkatan, yakni Idadiyah I dan Idadiyah II. Selain itu, Tarbiyah Idadiyah juga menyediakan 2 jenjang yang lain, yaitu Idadiyah Reguler dan Program Khusus (PK) Idadiyah. Idadiyah I ; adalah tingkatan bagi santri baru. Tarbiyah Idadiyah I dibagi menjadi tiga jenjang. Pertama, kelas shifir, yaitu kelas khusus bagi santri yang masih belum bisa baca-tulis Arab pego. Kedua, kelas jilid, yaitu kelas yang langsung mempelajari teori baca kitab melalui materi khusus al-Miftah lil-Ulum jilid I sampai IV, Nadzam, dan Tashrif. Ketiga, kelas Taqrib, yaitu kelas yang secara khusus mempelajari kitab Fathul Qarib untuk bahan praktek baca kitab. Setiap jilid ditarget selesai dalam waktu minimal 25 hari, sehingga semua jilid bisa ditempuh dalam waktu 100 hari atau 3 bulan 10 hari. Sistem evaluasi Idadiyah I dilaksanakan setiap malam, melalui tes tulis dan tes lisan. Pembelajaran di Idadiyah I disesuaikan dengan dunia anak. Metode yang dipakai diperkaya dengan lagu anak-anak, tebak-tebakan, kompetisi, demonstrasi, dsb. Kitab pelajaran didesain khusus dengan aneka warna yang menarik, disertai gambar dan kolom latihan. Tempat belajar juga tidak selalu di ruang kelas, tapi berpindah-pindah. Mereka bisa belajar di kamar, jerambah, perpustakaan, masjid bahkan di taman-taman halaman pesantren. Sehingga, proses belajar berlangsung efektif dan menyenangkan. Santri yang mengikuti program ini ditempatkan di asrama khusus, Daerah J khusus santri Idadiyah I usia 13 tahun ke bawah, Daerah L khusus santri Idadiyah I usia 13 tahun ke atas. Selama 24 jam mereka berada di bawah pengawasan kepala kamar dan guru pembina. Dengan demikian, anak didik lebih terkontrol dan perkembangan keilmuan mereka dapat dipantau dengan mudah. Setelah menyelesaikan semua jilid dan pendalaman materi Fathul-Qarîb, murid Idadiyah I menjalani tes wisuda. Idadiyah Lanjutan ; Idadiyah Lanjutan dibagi menjadi dua, kelas Takhassus dan Taqrib II. Kelas Takhassus adalah santri yang telah diwisuda pada tahun sebelumnya. Materi pelajarannya adalah Fathul-Qarîb, Matan Taqrîb, Tauhid –yang ditempuh selama 2 bulan– dan Nadzam Maqsûd yang dipelajari setelah menghatamkan materi Tauhid. Target kelas Takhassus adalah santri bisa membaca Fathul-Qarîb meliputi lafal, makna, terjemah, dan pemahaman secara sempurna. Sistem evaluasi Takhassus dilaksanakan tiap bulan, tes tulis fan Fikih dan Shorrof, dan tes lisan membaca Fathul-Qarîb yang mencakup lafal, makna, kedudukan, terjemah, dan nadzam. Untuk tahun berikutnya, santri...