Bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 H., Ahad (2/10) kemarin, LAZ Sidogiri kembali menggelar kursus “Diklat Tajhizul Mayyit”. Bertempat di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, Karanganyar, Kraton, Pasuruan. Diklat ini diikuti 100 peserta perwakilan dari 50 desa di 3 kecamatan Kab. Pasuruan, meliputi kecamatan Kraton, Rembang, dan Pohjentrek. Kursus berjalan khidmat berlangsung pada pukul 09.00-12.00 Wib.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Ikatan Alumni Santri PP. Sabilul Muttaqin, Ust. Khairul Anwar mengatakan masih banyak dari masyarakat kita belum memahami cara tajhizul mayit (mengurus mayit) dengan benar.
“Khususnya yang sering melakukan tajhiz dan yang dipercaya untuk mengurus mayit, baik itu dalam proses memandikan, mengkafani, mensalati dan saat prosesi pemakaman,” ujarnya. Pentingnya diklat tajhiz, lanjut Ust. Khairul, agar setiap komponen masyarakat dapat memahami tata cara mengurus mayat dengan benar dan tidak terkesan ngawur.
“Kan banyak di antara masyarakat kita yang salah kaprah memahami tajhizul mayit dan tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh ulama-ulama salaf. Harapan kami agar semua peserta perwakilan dari 50 desa ini dapat menyebarkan ilmu tajhizul mayit yang benar kepada masyarakat di desa mereka masing-masing,” tandasnnya saat dikonfirmasi.
Selain tata cara tajhizul mayit, Dewan Syariah LAZ Sidogiri, Ust. Qusyairi Ismail sebagai pemateri dalam diklat tersebut juga menguraikan tentang hal-hal yang berkaitan dengan etika menjenguk orang sakit, saat menghadapi sakaratul maut, menangisi mayat dan ziarah kubur. Materi yang disampaikan sesuai dengan yang tertera dalam ‘Buku Panduan Praktis Memahami Tajhizul Mayyit’ yang diterbitkan oleh LAZ Sidogiri.[]
===
Penulis : Ilham Akbar
Editor : Muh. Kurdi Arifin
