Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Asing
Pondok Pesantren Sidogiri semakin berkembang dengan adanya Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Asing (LPBAA), yaitu instansi yang fokus pada bimbingan, pengajaran, dan pemantapan bahasa Arab dan Inggris. LPBAA berkerjasama dengan Daerah K dan B untuk mempraktikkan bahasa Arab dan Inggris yang telah dipelajari di kelas. Daerah K yang berhadapan dengan Daerah B menjadi tempat khusus untuk para anggota Arab dan Inggris. Proses pembelajaran bahasa Arab ditempuh selama satu setengah tahun, sedangkan pembelajaran Bahasa Inggris ditempuh selama setahun. Kilas Balik Lembaga ini didirikan pada tahun 1412 H/1992 M. Pada masa itu kegiatan kebahasaan dilakukan setiap pekan dengan mengadakan muhadarah berbahasa Arab. Pesertanya hanya beberapa santri yang ingin mengembangkan bahasa Arab. Visi Terwujudnya peserta didik yang memiliki keunggulan berbahasa Arab dan Asing, sebagai sarana dakwah dan pendalaman ilmu pengetahuan. Misi Melaksanakan pendidikan bahasa Arab dan Asing untuk mencapai empat kompetensi: 1. Istima‘- Listening 2. Hiwar-Speaking 3. Qira’ah-Reading 4. Kitabah-Writing 5. Meningkatkan kualitas SDM dan kedisiplinan Kegiatan Penunjang Kebahasaan Daurah kebahasaan. Untuk melatih kepekaan anggota Arab, pengurus mengadakan muhadarah bahasa Arab dengan mendatangkan narasumber dari Timur Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam selasa pertama dan ketiga dan hanya diikuti oleh murid Mustawa tiga dan murid Aliyah. Kegiatan serupa juga dilaksanakan setiap pagi hari Ahad dan Senin yang dikhusukan untuk murid Mustawa Khas. LPBAA juga melakukan pemutaran audio visual yang dilaksakan setiap sore. Pelatihan Menulis Insya’. LPBAA juga melaksanakan pelatihan menulis insya’. Pematerinya adalah pakar bahasa Arab dari Bangil. Di samping itu, LPBAA menerbitkan 2 media, yaitu mading IBTIKAR yang terbit setiap dua minggudan buletin Hamasah yang terbit satu bulan satu kali. Semua itu untuk mengembangkan tulisan bahasa Arab mereka. Pelatihan Menulis Syair. Pengembangan bahasa Arab juga dilakukan dengan pelatihan kepenulisan syair sastra Arab. Pelatihan ini merupakan kegiatan lanjutan dari kedua program di atas. Tujuannya adalah mengetahui ketatabahasaan Arab yakni Balaghah, ‘Arudh, dan Qawafi. Kompetisi Kebahasaan Antar Daerah Arab. Kompetisi ini meliputi lomba debat Arab-Inggris, khitabah (pidato), insya’ Arabi (karya tulis Arab), cerita Arab-Inggris dan masrahiyah (drama bahasa Arab) yang dilaksanakan satu kali dalam setahun. Para pemenang biasanya akan mewakili PPS dalam kegiatan lomba kebahasaan di tingkat lokal maupun nasional. 5. Sosialisasi Bahasa Untuk lebih meningkatkan kualitas bahasa, LPBAA juga memasang banner yang diformat dengan percakapan Bahasa Arab. Banner-banner ini diletakkan di berbagai tempat strategis. Ada juga yang diletakkan di depan Daerah B dan K. Kegiatan-Kegiatan LPBAA Kursus Mustawa dan English Course Kursus ini dibagi menjadi 3 tingkatan; 1, 2, dan 3. Pelaksanaannya dilakukan setiap pukul 06.10-07.20 wis pagi mulai hari Sabtu, Ahad, dan Senin. English Course ada dua tingkatan, yaitu Basic Class A dan Basic Class B. English Course ini diikuti oleh anggota kamar Inggris setiap hari Rabu dan Kamis dengan waktu...
Daerah Pemukiman Santri
Fungsi utama dari daerah adalah membangun kepribadian santri dengan cara menerapkan ilmu-ilmu yang didapatkan dari endidikan Madrasiyah dan endidikan Ma’hadiyah. Daerah menjadi salah satu unsur dari sekian banyak kepengurusan Pondok Pesantren Sidogiri yang berfungsi merealisasikan cita-cita Masyayikh Sidogiri untuk mencetak santri ibâdillâh ash-shâlihîn. Fungsi ini tercapai dengan dibentuknya beberapa program Daerah yang menjadi amaliyah keseharian santri meliputi kegiatan ibadah, muthala’ah, ber-mu’âsyarah, membiasakan pola hidup bersih dan sehat, serta berakhlakul karimah. Di Pondok Pesantren Sidogiri, lingkungan merupakan salah satu ujung tombak endidikan di luar sekolah. Daerah merupakan salah satu bidang lahan penerapan endidikan, terutama dari aspek perilaku sehari-hari santri. Sekilas Tentang Daerah Saat ini Pondok Pesantren Sidogiri memiliki 18 pemukiman santri. Masing-masing pemukiman diberi nama dengan menggunakan abjad (A sampai P, dan Z). Secara umum, Daerah santri ini terbagi menjadi dua: Daerah Khusus dan Daerah reguler. Daerah khusus meliputi Daerah A (khusus peserta Tahfizhul-Qur’an), Daerah J (dikhususkan bagi murid-murid Idadiyah yang masih berumur 12 tahun ke bawah), Daerah K dan B (khusus bahasa Arab dan Inggris), Daerah M, N, dan L daerah lanjutan dari Madrasah Idadiyah, Daerah O khusus tahfîzh mutûn (Nazham Alfiyah, ‘Imrithî, dan Maqshûd), Daerah C-15 sampai C-28, tahfizh hadis dan Daerah Z (khusus santri yang menjadi petugas di Kopontren Sidogiri). Visi Terwujudnya santri yang dapat mengamalkan ilmu yang telah didapatkan. Misi 1. Meningkatkan kerja sama Daerah dengan instansi penyelenggara pendidikan di Pondok Pesantren Sidogiri. 2. Mendidik santri untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban agama dan pesantren. 3. Menjadikan Daerah sebagai tempat pengamalan ilmu yang telah dipelajari. Struktur Kepengurusan Daerah Pondok Pesantren Sidogiri Kepengurusan yang ada di daerah ditangani oleh Kepala Daerah (Kepda) dan Wakil Kepala Daerah (Wakepda), dibantu oleh lima orang Baurda (Pembantu Urusan Derah), meliputi Sekretaris Daerah (Sekda); Ubudiyah Daerah (Ubda); Taklimiyah Daerah (Taklimda); Ketertiban dan Keamanan Daerah (Tibkamda); Perlengkapan Sarana Daerah (PSD); dan Kebersihan dan Kesehatan Daerah (Sihhatda). Pengurus inti inilah yang bertugas menjalankan pendidikan terhadap santri di luar madrasah (pendidikan Mahadiyah). Pengurus Daerah bertugas membimbing santri untuk berperilaku dengan baik. Di bawah pengurus inti masih terdapat kepala kamar (Kepma) yang bertugas mengasuh, mengarahkan, serta mengawasi tingkah laku santri. Sebab, Kepma-lah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan santri sehari-hari. Setiap bulannya, semua Pengurus Daerah mengadakan rapat koordinasi dengan Kepala Kamar (Kepma) dan Ketua II Pondok Pesantren Sidogiri. Rapat ini berfungsi sebagai forum konsultasi yang sangat berguna menangani persoalan yang ada di Daerah, khususnya seputar hal-hal yang terjadi di setiap kamar santri. Daerah mempunyai garis koordinasi dengan Ketua II Pondok Pesantren Sidogiri. Ketua II mengangkat pengurus yang bertugas secara intens di Daerah. Setiap bulannya Pengurus Daerah menulis laporan di form khusus tentang perkembangan Daerahnya. Demi mengawali kegiatan setiap harinya, setiap Daerah dipimpin oleh satu orang Kepala Daerah (Kepda) dan satu...