Penutupan Pelatihan Tahkik Kitab, Menunggu Penahkik Andal dari Sidogiri
Malam Rabu (04/10) jalsah terakhir kegiatan pelatihan tahkik kitab oleh Sidogiri Penerbit selesai dilaksanakan. Pelatihan ini sebenarnya dijadwalkan berakhir Selasa (03/10), tetapi karena bersamaan dengan PHBI Maulid yang dilaksanakan pada malam Selasa (03/10), panitia menunda satu jalsah pelatihan. Peserta pelatihan: Terlihat para peserta berfoto dengan pemateri selepas jalsah terakhir pelatihan tahkik kitab. Pada jalsah terakhir semalam, Ust. Asep Abd. Qodir Jaelani, Lc., MA, menyelesaikan materi tahkik yang perlu disampaikan. Staf pengajar Markaz Syariah, Megamendung ini, juga mengijazahkan 3 jilid kitab, di antaranya I’lamul Muhaqqiqin bi Manahijil Muhaqqiqin yang beliau jadikan materi pada pelatihan tahkik kitab di Pondok Pesantren Sidogiri. “Antum mendapatkan yang lebih dari sekadar ijazah. Antum mendengarkan apa yang saya baca dan saya juga mendengar apa yang antum baca. Ini lebih dari ijazah,” terang pria yang telah menulis lebih dari 17 kitab ini. M. Noval Qurtuby, Sekretaris Panitia Pelatihan Tahkik Kitab beserta panitia lain juga membagikan sertifikat dan cendera mata kepada para peserta pada jalsah terakhir ini. Ust. Muhammad Ali, Ketua Panitia yang juga merupakan Kepala Sidogiri Penerbit berkesempatan memberikan cendera mata pada Ust. Asep Jaelani ditemani oleh Ust. Achyat Achmad, Wakil Kepala Sidogiri Penerbit. Cendera mata: Ust. M. Ali, Kepala Sidogiri Penerbit memberikan kenang-kenangan pada pemateri tahkik kitab. Pada akhir acara, pemateri yang pernah mengenyam 6 tahun pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo ini, meminta kepada para peserta untuk menyampaikan pesan-kesan selama mengikuti pelatihan tahkik kitab ini. Ust. Mahmudi, Koordinator Tim Muqabalah Kuliah Syariah, menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemateri. Beliau juga menyampaikan permintaan maaf apabila ada kesalahan dalam mengikuti pelatihan ini. Perwakilan Keluarga Muda Sidogiri, Mas Nawawi Amir berkesempatan menyampaikan pesan dan kesan. Beliau mengucapkan terima kasih atas nama segenap hadirin dan panitia kepada narasumber yang telah memberikan waktu satu pekan penuh, bahkan lebih untuk membimbing peserta pelatihan tahkik kitab. Ketika ditanya oleh Ust. Asep terkait pelatihan, beliau menjawab sembari tersenyum, “Pelatihannya mudah, praktiknya yang susah,” diikuti gelak tawa para hadirin. Beliau menuturkan harapan dan doa agar kelak banyak penahkik baru dari Sidogiri. “Semoga, kedepannya lahir para pentahkik-pentahkik baru dari Sidogiri,” harapnya. Pada akhir kesempatan, alumni Universitas Al-Ahgaf ini menyampaikan harapannya pada para hadirin, “Saya berharap, nanti mendengar banyak muhaqqiqin di Sidogiri.” Penulis: Fahmi Aqwa Editor: Muhammad...
Sidogiri Penerbit
Sidogiri Penerbit adalah badan penerbitan Pondok Pesantren Sidogiri. Sidogiri Penerbit hadir membawa misi melestarikan khazanah keilmuan Islam Ahlusunnah wal Jamaah, serta melawan arus pemikiran yang berseberangan dengan faham tersebut. Hal ini, selaras dengan moto yang diusung yaitu Benteng Ahlussunnah wal Jamaah. Visi Terwujudnya Sidogiri Penerbit sebagai penerbit pesantren yang profesional dengan menerbitkan bacaan yang berkualitas dan mampu bersejajar dengan penerbit-penerbit nasional yang ada saat ini. Misi Mewujudkan Sidogiri Penerbit sebagai pusat publikasi literasi santri dalam menciptakan khazanah keislaman yang selaras dengan paham Ahlusunah Wal Jamaah. Cikal Bakal Lahirnya tradisi mempublikasikan karya tulis-menulis di lingkungan Pondok Pesantren Sidogiri sudah berjalan semenjak pertengahan tahun 1406 H/1986 M. Sebelum itu, belum ditemukan buku atau kitab yang diterbitkan oleh PPS secara resmi. Buku pertama yang terbit waktu itu adalah Murâjaatuth-Thalabah. Buku kumpulan hasil bahtsul masail ini diterbitkan oleh Kuliah Syariah yang waktu itu dipimpin oleh Ust. Yazid Busthami. Karena memang minimnya sarana waktu itu, Murâjaatuth-Thalabah terbit dengan cara ditulis manual dan difotokopi sebanyak 200 eks. Ternyata, buku terbitan perdana ini mendapat sambutan positif dan menuai banyak permintaan dari masyarakat hingga beberapa kali dicetak ulang. Setelah itu, seakan buku yang pertama ini menjadi candu penyemangat santri. Buku-buku yang lain pun mulai bermunculan. Puncaknya, terjadi pada tahun 1426 H, di tahun ini buku yang terbit mencapai 23 judul dari berbagai penulis dan lembaga internal yang berbeda. Demikian ini tidak lepas dari peraturan Pondok Pesantren Sidogiri yang waktu itu tidak begitu ketat mengeluarkan izin penerbitan. Namun, “era kebebasan” menerbitkan buku ini berakibat pada kian tidak terkontrolnya buku-buku yang terbit, hingga beberapa kali ditemukan kasus adanya buku yang terbit tapi tidak sesuai dengan prinsip agama dan PPS. Maka, pada tanggal 20 Rabiul Awal 1427 H/19 April 2006 dibentuklah badan penerbitan yang khusus bertugas mengontrol, menyeleksi, dan menerbitkan buku. Lembaga tersebut diberi nama Pustaka Sidogiri Assalafi dengan motto Benteng Ahlusunah Waljamaah. Sidogiri Penerbit Sejak awal berdirinya, badan penerbitan ini telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Pustaka Sidogiri as-Salafy. Dan sejak tahun ajaran 1435 H, intansi ini mengusung branding Sidogiri Penerbit dan Sidogiri Buku atas arahan Katib Majelis Keluarga, d. Nawawy Sadoellah. Sampai saat ini, Sidogiri Penerbit telah menerbitkan sekitar 160 judul buku berbahasa Arab maupun Indonesia. Sidogiri Penerbit bekerjasama dengan Batartama (Badan Tarbiyah wat-Taklim Madrasiy) menerbitkan buku-buku materi pelajaran dengan format baru yang memudahkan. Juga dengan instansi lainnya semisal Kuliah Syariah, Sidogiri Media, OMIM, ACS (Annajah Center Sidogiri) dan beberapa intansi lainnya. Sejak tahun 1430-1431, Pengurus PPS menetapkan target yang harus dicapai oleh Sidogiri Penerbit dalam satu tahun ajaran harus menerbitkan 20 judul terbitan dengan rincian; 10 dalam bentuk buku dan 10 dalam bentuk kitab. Sidogiri Buku Sidogiri Buku merupakan anak perusahaan yang berada...