Berita
Tertarik dengan Manajemen Perpustakaan Sidogiri, PP Nuris Gelar Kunjungan
Perpustakaan Sidogiri menerima kunjungan empat belas delegasi dari pengurus...
Menjadi Editor Andal, Harus Disiplin dan Konsentrasi
Badan Pers Pesantren (BPP) mengadakan acara kelas menulis bagi redaksi...
Kunjungi Sidogiri, Syekh Dr. Abdul Qadir al-Husain Motivasi Santri Semangat Belajar
“Thalibul-Ilmi harus rela mengerahkan kehidupannya untuk ilmu, rela...
Grand Muammar II, MMU A-06 Karanganyar Bawa Pulang Juara Umum
Madrasah Miftahul Ulum (MMU) tingkat Ibtidaiyah sukses menggelar acara...
Pengasuh Sidogiri Resmikan Surau DKS Malaysia
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, K.H. A. Fuad Noerhasan meresmikan Surau...
Terpopuler Bulan Ini
Kunjungi Sidogiri, Syekh Dr. Abdul Qadir al-Husain Motivasi Santri Semangat Belajar
“Thalibul-Ilmi harus rela mengerahkan kehidupannya untuk ilmu, rela susah, dan payah. Ulama pengarang kitab-kitab yang kita pelajari telah mencurahkan hidupnya untuk ilmu, karena ilmu adalah anugerah yang paling utama,” pesan Syekh Dr. Abdul Qadir al-Husain al-Asy’ari dalam acara jalsah ilmiah di halaman Daerah B dan K, PPS, Ahad (03/12). Dalam penyampaiannya, ulama asal Syria ini menekankan untuk semangat dalam belajar dan terus bermujahadah. “Kalian harus mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, yaitu kita bisa mencari ilmu. Belajar yang giat merupakan bentuk mensyukuri nikmat tersebut. Ada ulama yang mengarang kitab al-Funun yang besarnya dua ribu jilid, Imam Malik pemilik nadzam Alfiyah tidak duduk kecuali di majelis ilmu dan ibadah. Bahkan ada ulama yang rumahnya di pinggiran sungai Nil, karena semangatnya belajar sampai tidak pernah ke luar rumah kurang lebih dua puluh tahun,” jelasnya. BACA JUGA:Tips Belajar dan Mengaji Ala Syaikh Adham al-Asimi Damaskus Di samping itu, ulama keturunan Sayyidina Husain bin Ali bin Abi Thalib ini menyampaikan bahwa orang yang berilmu lebih utama daripada orang ahli ibadah. Sembari mengutip kitab Ihya Ulumiddin, beliau menyebutkan bahwa ilmu terbagi menjadi ilmu dunia dan ilmu akhirat. “Ilmu dunia seperti yang kita rasakan di pagi ini, lampu yang menerangi kita, kipas yang memberikan kesejukan,...
Menjadi Editor Andal, Harus Disiplin dan Konsentrasi
Badan Pers Pesantren (BPP) mengadakan acara kelas menulis bagi redaksi lanjutan, malam Senin (04/12). Acara yang dihelat di ruang auditorium kantor Sekretariat ini, diikuti oleh editor, pemred, dan sekred seluruh media di Pondok Pesantren Sidogiri, baik mading, majalah, buletin dan website. BPP selaku badan yang ditugaskan untuk membina pengelola media, menghadirkan Dr. H. Imron Rosidi, M.Pd, sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya, sosok yang produktif menulis buku ini, menjelaskan bahwa menjadi editor andal harus disiplin dan konsentrasi. “Jika Anda menjadi seorang editor, Anda harus menjadwal setiap tulisan yang masuk. Jangan sampai menunda-nunda pengeditan agar tidak banyak tulisan yang menumpuk,” jelas staf pengajar MMU Aliyah ini. BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Terbitan, Sidogiri Penerbit Adakan Pelatihan Tahkik Kitab Menurut Ust. Imron Rosidi, cara memulai menulis ialah terlebih dahulu membaca beberapa jenis tulisan, lalu buatlah kerangka tulisan dan kembangkan kerangka itu. Apabila terjadi kemacetan saat menulis, lakukan lagi pendalaman materi. Jangan melakukan editing saat menulis. Menulislah dengan tidak takut salah. Setelah selesai menulis, lakukan editing dari segi isi, bahasa, dan tanda baca, lalu terbitkan. Tidak hanya itu, penulis buku Menulis Itu Menyenangkan ini, juga memaparkan syarat-syarat menjadi editor yaitu; suka membaca, memahami kata-kata baku,paham tentang penggunaan tanda baca, paham tentang penggunaan ejaan, dan paham kalimat...
Tertarik dengan Manajemen Perpustakaan Sidogiri, PP Nuris Gelar Kunjungan
Perpustakaan Sidogiri menerima kunjungan empat belas delegasi dari pengurus Pondok Pesantren Nurul IsIam, Antirogo, Sumbersari, Jember. Mereka disambut hangat oleh Pengurus Perpustakaan Sidogiri dan Kepala Sidogiri Penerbit di ruang auditorium Lt. II kantor Sekretariat. Ahad,( 03/12). Para peserta kunjungan berfoto dengan Pengurus Perpustakaan Sidogiri di depan kantor Sekretariat. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mengetahui manajemen Perpustakaan Sidogiri dan kaderisasi penulis cetak Sidogiri lewat Sidogiri Penerbit.“Kedatangan mereka ke Sidogiri bertujuan untuk mengetahui manajemen Perpustakaan Sidogiri baik cara menarik pengunjung agar ke perpustakaan dan menumbuhkan minat baca untuk pemustaka,” kata Wakil I Perpustakaan Sidogiri, Ust. Jakfar Sodik. Dalam kederisasi penulis, lanjut Ustaz Jakfar, mereka juga ingin mengetahui bagaimana cara menimbulkan keinginan untuk menulis, utamanya di lingkup pesantren. Selain itu, peserta kunjungan juga bersilaturahmi ke Sidogiri, mengingat Pengasuh Nurul Islam Jember merupakan alumni Sidogiri. “Mereka juga ingin mempererat tali silaturahmi ke Sidogiri karena K.H. Muhyiddin Abdusshomad, Pengasuh Nuris, alumni Sidogiri,” ungkap pria yang juga menjadi staf pengajar Idadiyah ini. Pada akhir acara, para peserta juga berkunjung ke Perpustakaan Sidogiri dengan ditemani oleh pustakawan Sidogiri. Di sana mereka melihat langsung tata kelola dan manajemen Perpustakaan Sidogiri. Penulis: Muhammad NovalEditor: Muhammad...
Lomba Menghias Kuburan, Bolehkah?
Deskripsi masalah : Pemerintah Kota Madiun menggelar perlombaan menghias makam. Selain agar area makam tampak bersih dan rapi, tujuan lain diadakannya lomba ini supaya kompleks pemakaian tersebut tidak tampak menyeramkan dan menakutkan. Pertanyaan: Bagaimana hukum pemerintah daerah mengadakan lomba sebagaimana tujuan di atas?Apa hukum mewarnai dan menghias makam dengan tujuan supaya tidak terkesan menyeramkan? Jawaban: Terkait hukum mengadakan perlombaan, selama tidak ada unsur judi dan beberapa hal yang menyalahi syariat, seperti mencabut rumput hijau yang tumbuh di atas kuburan, maka hukumnya dipebolehkan. Selain itu, pihak pemerintah selaku penyelenggara lomba juga harus menjelaskan beberapa hal yang dilarang dilakukan pada area pekuburan.Hukum mengecat kuburan sebagaimana dalam deskripsi di atas, perlu mempertimbangkan dua hukum asal; a. Menghias kuburan berhukum makruh.b. Membangun kuburan di kuburan umum berhukum haram, kecuali ada tujuan memuliakan shahibul maqbarah yang memiliki keistimewaan di sisi Allah, seperti para wali dengan tujuan ta’zhim dan kenyamanan orang yang berziarah. Dengan mempertimbangkan dua hukum asal di atas, hukum mengecat kuburan sebagaimana dalam deskripsi adalah haram, sebab mengikuti haramnya membangun di atas kuburan umum, maka mengecatnya termasuk melakukan idha’atul mal (menyia-nyiakan harta), yang tidak ada ghardh syar’i (tujuan syara’). Walaupun hukum asal menghiasi kuburan adalah makruh, namun karena yang dihiasi adalah hal yang...