Sidogiri Penerbit adalah badan penerbitan
Pondok Pesantren Sidogiri. Sidogiri Penerbit hadir membawa misi melestarikan
khazanah keilmuan Islam Ahlusunnah wal Jamaah, serta melawan arus pemikiran
yang berseberangan dengan faham tersebut. Hal ini, selaras dengan moto yang
diusung yaitu Benteng Ahlussunnah wal Jamaah.
Visi
Terwujudnya Sidogiri Penerbit sebagai penerbit pesantren yang profesional
dengan menerbitkan bacaan yang berkualitas dan mampu bersejajar dengan
penerbit-penerbit nasional yang ada saat ini.
Misi
Mewujudkan Sidogiri Penerbit sebagai pusat publikasi literasi santri dalam
menciptakan khazanah keislaman yang selaras dengan paham Ahlusunah Wal Jamaah.
Cikal Bakal
Lahirnya tradisi mempublikasikan karya tulis-menulis di lingkungan Pondok
Pesantren Sidogiri sudah berjalan semenjak pertengahan tahun 1406 H/1986 M.
Sebelum itu, belum ditemukan buku atau kitab yang diterbitkan oleh PPS secara
resmi. Buku pertama yang terbit waktu itu adalah Murâjaatuth-Thalabah.
Buku kumpulan hasil bahtsul masail ini diterbitkan oleh Kuliah Syariah yang
waktu itu dipimpin oleh Ust. Yazid Busthami.
Karena memang minimnya sarana waktu itu, Murâjaatuth-Thalabah terbit
dengan cara ditulis manual dan difotokopi sebanyak 200 eks. Ternyata, buku
terbitan perdana ini mendapat sambutan positif dan menuai banyak permintaan
dari masyarakat hingga beberapa kali dicetak ulang.
Setelah itu, seakan buku yang pertama ini menjadi candu penyemangat santri.
Buku-buku yang lain pun mulai bermunculan. Puncaknya, terjadi pada tahun 1426
H, di tahun ini buku yang terbit mencapai 23 judul dari berbagai penulis dan
lembaga internal yang berbeda. Demikian ini tidak lepas dari peraturan Pondok
Pesantren Sidogiri yang waktu itu tidak begitu ketat mengeluarkan izin
penerbitan.
Namun, “era kebebasan” menerbitkan buku ini berakibat pada kian tidak
terkontrolnya buku-buku yang terbit, hingga beberapa kali ditemukan kasus
adanya buku yang terbit tapi tidak sesuai dengan prinsip agama dan PPS. Maka,
pada tanggal 20 Rabiul Awal 1427 H/19 April 2006 dibentuklah badan penerbitan
yang khusus bertugas mengontrol, menyeleksi, dan menerbitkan buku. Lembaga
tersebut diberi nama Pustaka Sidogiri Assalafi dengan motto Benteng
Ahlusunah Waljamaah.
Sidogiri Penerbit
Sejak awal berdirinya, badan penerbitan ini telah resmi berbadan hukum dengan
nama CV Pustaka Sidogiri as-Salafy. Dan sejak tahun ajaran 1435 H, intansi ini
mengusung branding Sidogiri Penerbit dan Sidogiri Buku atas
arahan Katib Majelis Keluarga, d. Nawawy Sadoellah.
Sampai saat ini, Sidogiri Penerbit telah menerbitkan sekitar 160 judul
buku berbahasa Arab maupun Indonesia. Sidogiri Penerbit bekerjasama dengan
Batartama (Badan Tarbiyah wat-Taklim Madrasiy) menerbitkan buku-buku materi
pelajaran dengan format baru yang memudahkan. Juga dengan instansi lainnya
semisal Kuliah Syariah, Sidogiri Media, OMIM, ACS (Annajah Center Sidogiri) dan
beberapa intansi lainnya.
Sejak tahun 1430-1431, Pengurus PPS menetapkan target yang harus dicapai oleh
Sidogiri Penerbit dalam satu tahun ajaran harus menerbitkan 20 judul terbitan
dengan rincian; 10 dalam bentuk buku dan 10 dalam bentuk kitab.
Sidogiri Buku
Sidogiri Buku merupakan anak perusahaan yang berada dibawah CV. Pustaka
Sidogiri Salafi yang diproyeksikan menerbitkan buku-buku dengan tema ringan.
Stadart Penerbitan
Naskah yang akan diterbitkan harus sesuai dengan Standar Penerbitan Sidogiri
Penerbit:
Pertama, aspek ideologis artinya naskah tidak bertentangan ideologi Pondok Pesantren Sidogiri; Ahlusunah Waljamaah dan ideologi negara.
Kedua, aspek keilmuan yaitu originalitas gagasan, aktualitas topik, fokus analisis serta akurasi sumber dengan gagasan.
Ketiga, aspek penyajian terkait sistematika
gagasan, penggunaan bahasa, dan cara penulisannya. Keempat, aspek pembaca;
naskah yang terbit di samping wajib selaras dengan tiga aspek sebelumnya, namun
juga yang dinilai akan terserap oleh pembaca (pasar).
Penerbitan
Naskah yang akan diterbitkan ada yang berupa hasil garapan tim Penulis Sidogiri
Penerbit atau dari para penulis dengan sistem jual-beli atau royalti. Naskah
yang hendak diterbitkan terlebih dahulu melalui beberapa tahapan seleksi, mulai
dari pra-naskah, redaksional, editing, tashih, layouting, perwajahan, baru
kemudian diterbitkan. Setelah proses ini dilalui dilanjutkan dengan memberikan
nomor ISBN (International Standard Book Number) pada setiap terbitannya,
sehingga buku tersebut dapat terdokumentasikan di Perpustaan Nasional.
Distribusi
Dalam hal distribusi, Sidogiri Penerbit memanfaatkan jaringan Pondok Pesantren
Sidogiri baik melalui IASS (Ikatan Alumni Santri Sidogiri), walisantri,
madrasah ranting, dan TMTB dan Dai. Di samping bekerjasama dengan distributor
yang ada di berbagai wilayah untuk memasarkan buku-buku terbitannya. Hingga
kini, distribusi Sidogiri Penerbit sudah mulai merata di berbagai daerah di
Jawa Timur, Jabodetabek, Sumatra dan Kalimantan.
Buku-buku terbitan Sidogiri Penerbit juga
sudah dapat ditemukan di toko-toko buku terkenal, semisal Gramedia Utama,
Gunung Agung, Wali Songo, dan yang lain. Bahkan di berbagai Pondok Pesantren
se-Jawa yang tergabung dalam Asosiasi Antar Penerbit Pesantren yang dikukuhkan
oleh KH. Sholahuddin Wahid pada tahun 1438 H.
Sebagai pengusung khazanah keilmuan Islam dan benteng Ahlusunah Waljamaah, Sidogiri
Penerbit berupaya survive dengan manajemen profesionalnya tanpa mereduksi
fungsi pokoknya. Dengan posisi ini, maka tersebarnya terbitanakan semakin
meluas dan lintas kelas sosial. Di samping itu, ratusan ribu bahkan jutaan
khazanah pesantren dan Islam akan lebih banyak diakses publik dengan mudah dan
cepat.
Bedah Buku dan Lauching
Untuk lebih dekat dengan para pembaca, Sidogiri Penerbit kerap mengadakan launching
dan bedah buku setiap kali menerbitkan buku baru. Bedah buku ini digelar di
berbagai wilayah sesuai dengan permintaan pembaca dan masyarakat. Strategi ini
terbilang ampuh sebagai sarana promosi. Terbukti setiap kali menggelar bedah
buku sekitar 300 buku dapat terjual habis. Bahkan untuk bedah buku yang digelar
di kalangan pesantren mampu menarik hingga 1500 peserta hadir. []
Assalamu’alaikum wr wb.
Mohon pencerahnnya, bagaimana proses untuk menerbitkan buku melalui Sidogiri Penerbit. (Muhajir SYam) Sumenep.
Assalamu’alaikum wr wb.
Kira-kira berapa lama dapat informasi bahwa naskah diterima atau di tolah sejak pengiriman naskah buku?
Assalamu’alaiku wr wb.
Admin Sidogiri penerbit yang terhormat, Saya sudah satu bulan lebih ngirim naskah via email, namun sampai detik ini belum ada kabar beritanya. apa naskah itu diterima atau di tolak. mohon pencerahannya.
Audio card adalah perangkat terintegrasi yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi sinyal suara atau audio dan sebaliknya. Bila Anda suka menonton movie, major game titles, atau menikmati musik, Anda mungkin tahu pentingnya sound card. Audio card yang dimaksud termasuk audio card USB, audio card eksternal, seem card HP, dan audio card Computer. tinta epson Faktor apa yang memengaruhi kualitas keep an eye on?
Assalamualaikum, Saya sdng menyusun Kumpulan Kitab Maulid Mulai dari Maulid Syaraful Anam, Maulid Ad-dibi’, Maulid Al-barzanji, maulid, Simtut Duror dan Maulid Ad-diyaul Lami’. Apa bisa diajukan untuk diterbitkan oleh Sidogiri Penerbit?
Walaaikum salam. monggo hubungi +62 812-3318-111 (CS Sidogiri Penerbit)
[…] dimaksudkan untuk studi banding mengenai manajemen yang diterapkan di Kopontren Sidogiri dan Sidogiri Penerbit. Acara ini dilaksanakan di dua tempat berbeda, ruang tamu sekertariat dan gedung Sidogiri […]