Salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Asing (LPBAA) dalam acara Lailatu at-Takrim (malam penganugerahan) bagi jaurawaan lomba Semarak Bahasa Arab dan Inggris yang digelar Jumat (06/03) lalu, adalah mauizhatul hasanah yang disampaikan oleh Habib Umar bin Muhammad Assegaf, Pasuruan.
Dalam pidatonya, Habib Umar menjelaskan dengan logis tentang bahasa Arab dan keutamaannya daripada bahasa yang lain. Menurut beliau, Nabi Muhammad saw membanggakan bahasa Arab karena tiga hal. Pertama, karena Nabi dipilih oleh Allah dari bangsa Arab. Kedua, karena bahasa Arab merupakan bahasa al-Quran. Ketiga, karena bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh penduduk ahli surga.
“Allah memilih Nabi dari kalangan bangsa Arab, yang mana bangsa tersebut memiliki keistimewaan yang tidak terdapat pada bangsa lain. Keistimewaan itu dikarenakan bangsa Arab tidak memiliki rasa dendam antar sesama,” jelas Habib yang pernah belajar ilmu agama di Hadramaut ini di kantor sekretariat Lt. III.
Orang yang belajar bahasa Arab, lanjut beliau, termasuk golongan orang-orang yang beruntung. Secara mutlak bahasa yang terdapat dalam al-Quran adalah bahasa paling mulia ketimbang yang lain. Juga, orang-orang yang belajar bahasa Arab itu berarti dia belajar sesuatu yang terdapat pada diri Nabi Muhammad saw.
“Menurut ulama, nanti di surga semua penghuninya akan berbahasa Arab sekalipun sebelumnya mereka tidak bisa berbahasa Arab (tidak belajar bahasa Arab) di dunia,” imbuhnya di hadapan santri Asrama K dan E.
Selain menerangkan keagungan bahasa Arab, Habib Umar juga menjelaskan bagaimana seorang santri agar giat dalam menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.
“Tiada nikmat yang lebih indah daripada nikmat mondok. Orang yang mondok di pesantren maka Allah akan menjamin segala rezekinya dan kedua orangtuanya. Selagi santri itu beribadah kepada Allah dengan niat yang benar,” terangnya. “Satu pesan yang ingin saya sampaikan kepada Antum, ambillah ilmu itu dari hati dan ajarkan ilmu itu dari ilmu. Kalau antum bertamu kepada orang alim maka persiapkan hati antum. Jika antum bertamu kepada orang kaya maka persiapkan baju antum,” imbuhnya.
Acara yang dimulai setelah pelaksanaan pembacaan shalawat dibaiyah ini dihadiri oleh 1000-an santri yang bermukim di Asrama K dan E. Sebelum mengakhiri pidatonya, Habib Umar bin Muhammad mempersilahkan lima penanya untuk bertanya kepada beliau menggunakan bahasa Arab. Setelah acara mauizhatul hasanah, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah. (SEF)