Berita

Habib Abdullah bin Abdurrahman (Yaman): Bulan Rajab, Bulan Penuh Ampunan

Habib Abdullah bin Abdurrahman, tampak sangat akrap sekali bersama Habib Taufik As-Segap dan keluarga Pondok Pesantren Sidogiri
Habib Abdullah bin Abdurrahman, dan Habib Taufik As-Segaf bersama rombongannya di dalem salah satu keluarga Pondok Pesantren Sidogiri

Malam Rabu (28/04) Pondok Pesantren Sidogiri menerima kunjungan silaturrahim dari Yaman, yaitu Habib Abdullah bin Abdurrahman  al-Muhdor. Dalam kunjungannya ini beliau memberikan tausiyah di hadapan ribuan santri santri Pondok Pesantren Sidogiri. Tausiyah yang bertempat di Masjid Jamik Sidogiri ini diikuti oleh santri, pengurus, dan keluarga Pondok Pesantren Sidogiri.

Habib Taufik bin Abdul Qodir As-Segaf, Pasuruan hadir sebagai penerjemah materi tausiyah yang disampaikan oleh Habib Abdullah bin Abdurrahman. Beliau banyak mengulas tentang pentingnya taubat dan dan kemuliaan yang yang terdapat di dalam bulan Rajab.

“Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam amal kebaikan. Sementara bulan Sya’ban adalah bulan untuk menyirami dan bulan Ramadhan adalah bulan untuk memanen,” jelasnya.

Dengan artian barang siapa menanam kebaikan maka akan menuai hasilnya. Yang namanya menanam tentunya harus merawatnya dan menjaganya dari kesalahan. Maka dari itu jika sudah terlanjur melakukan kesalahan, hedaklah segera bertaubat.

“Jangan sampai tertipu syaitan sehingga mengurungkan niat kita untuk bertaubat, Allah cinta kepada hamba-Nya yang banyak bertaubat (tawwabin), banyak bertaubat tentunya dimulai dengan banyak dosa. Tidak usah minder dengan kesalahan, orang beriman bukan berarti tanpa dosa namun segera jera dan bertaubat dari kesalahannya. Tapi jangan sampai merencanakan sebuah dosa,” jelas Habib Abdullah.

Di bulan Rajab ini merupakan kesempatan emas untuk bertaubat. Karena bulan Rajab bulan Istighfar, bulan penuh dengan ampunan. Di samping itu banyak kejadian menakjubkan yang terjadi di bulan Rajab. Di antaranya pada bulan ini kiblat dipindahkan kembali ke Ka’bah setelat 16 bulan menghadap Baitul Maqdis, Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dan diwajibkannya shalat lima waktu.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh puluhan Habaib Pasuruan ini, beliau mengajak untuk mensyukuri kemuliaan ini dengan mengsegerakan taubat kita. Karena Allah senang dan akan terus menerima taubat kita, kecuali setelah nyawa sampai di kerongkongan dan matahari terbit dari barat. [r-dy]

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *