Berita

Seminar OMIM-UKPI: Hadirkan KH. Safrijal Bin Muhammad Subadar

Organisasi Murid Intra Madrasah (OMIM) hadirkan KH. Safrijal bin Muhammad Subadar dalam acara seminar bertemakan “Dilema Syariah dalam Perbankan Syariah” pada malam Kamis kemarin (19/09). Acara bertempat di Ruang Auditorium lantai II Kantor  Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri. Kegiatan ini untuk menjawab problematika yang terjadi dalam sistem syariah bank konvensional yang dinilai belum memenuhi ketentuan syariat Islam.

Suasana Seminar yang diikuti oleh perwakilan Murid Aliyah
Suasana Seminar yang diikuti oleh perwakilan Murid Aliyah

 

KH. Safrijal sebagai narasumber merupakan putera dari mantan Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, al-Maghfurlah KH. Muhammad Subadar. Beliau pernah mondok di Lirboyo dan aktif dalam Bahtsul Masail. Selain itu, beliau merupakan sepupu dari KH. Muhibbul Aman Aly, Staf Pengajar Senior Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Sidogiri.

Dalam Seminar, KH. Safrijal menjelaskan beberapa dampak yang ditimbulkan adanya bank konvensional. Di antara dampak yang ditimbulkan adalah dampak kejiwaan yang ditandai dengan adanya egoisme bagi Si Kaya. Selain itu, ada dampak sosial disebabkan jeratan bunga bank, dan terakhir dampak budaya, yakni sekelompok orang hidup dalam kekayaan sedangkan yang lain sengsara.

Lebih dalam lagi, beliau juga mengingatkan kepada peserta bahwa pencetus bank konvensional adalah Yahudi. Sehingga, bank konvensional mendirikan bank syariah untuk menarik kalangan umat Islam. Namun, ternyata syariah yang ditawarkan masih menimbulkan kejanggalan. Dari hasil seminar, ditemukan beberapa kejanggalan dalam bank syariah, diantaranya tidak sesuai dengan akad mudharabah yang telah disyariatkan agama Islam.

“Praktik mudharabah yang ditawarkan bank syariah, kerugian yang menanggung adalah pemilik modal, padahal seharusnya yang menanggung adalah pengguna modal. Bahkan rentan terjadi percampuran dana mudharabah dengan dana pribadi dari si pengelola modal”, jelas beliau.

______

Penulis : Musafal Habib

Editor    : Saeful Bahri bin Ripit

Shares:
Show Comments (1)

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *