Berita

Screening Tes Urin Narkotika Santri Pondok Pesantren Sidogiri

Sebagai bentuk pencegahan penyebaran narkoba di Pondok Pesantren Sidogiri, tim Cegah dan Berantas Barang Berbahaya (CB3) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan untuk mengadakan screening tes urin narkotika kepada santri Pondok Pesantren Sidogiri pada malam Sabtu (28/08) di kantor Sekretaiat lantai III.

Sebanyak 7 orang dari tim BNN Kota Pasuruan hadir ke Pondok Pesantren Sidogiri. Peserta yang hadir adalah santri aktif Pondok Pesantren Sidogiri yang telah dites urin. “Kalau pesertanya adalah santri aktif,” papar Ust. Anshori Ali, Kepala Bagian CB3.

Dalam screening tersebut santri diberi penjelasan oleh Kepala BNN Kabupaten Pasuruan AKBP Erlang Dwi Permata mengenai bahaya narkoba agar tidak mencoba untuk mengonsumsinya.

Bapak Erlang menyampaikan bahwa akibat dari penyalahgunaan narkoba adalah saraf yang menyebabkan kelelahan akan terputus, sehingga pengguna narkoba tidak akan merasakan lelah, “Orang yang pakai sabu atau ganja itu gak ngerasa capek, karena saraf mereka terputus,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa seseorang tidak akan bisa berhenti setelah mengkonsumsi narkotika, “Gak ada penyabu yang bisa berenti dengan sendirinya,” ungkapnya.

Menurut keterangan bapak Erlang, pada dasarnya narkotika itu dibutuhkan dalam ilmu pengetahuan dan kesehatan, “Narkotika itu boleh, yang tidak boleh adalah ketika disalahgunakan. Bahkan ada beberapa obat yang mengandung narkotika”. ia melanjutkan, “Ketika sunat itu kalian diberi narkoba oleh dokter sehingga tidak terasa ketika dipotong, kalau gak dikasih pasti kalian akan merasa sakit.”

__________

Penulis: Kanzul Hikam

Editor: Saeful Bahri bin Ripit

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *