Tibkam 1745 Dapat Pelatihan Hukum Pidana dan Perdata
Malam Sabtu (14/12), Bagian Ketertiban dan Keamanan (Tibkam) 1745 mendapatkan pelatihan tentang Hukum Pidana dan Perdata pada acara Kegiatan Pelatihan Leadership. Program tahunan yang digelar oleh Tibkam 1745 ini diikuti oleh 80 personel Tibkam. Pembekalan materi tentang hukum pidana dan perdata disampaikan oleh Bpk. Didik Sunarko, M.M., asal Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Tibkam 1745 Gelar Pelatihan Leadership
Dalam pemaparannya, Pak Didik menjelaskan bahwa hukum Indonesia pada awalnya banyak dipengaruhi oleh hukum Belanda, yang tercermin dari sistem hukum yang berlaku di Indonesia. Menurutnya, hal ini, merupakan warisan dari masa penjajahan Belanda atas Indonesia. Namun, setelah reformasi 1998, banyak aspek hukum yang dikaji ulang dan disesuaikan dengan nilai-nilai budaya Indonesia.
“Hukum Indonesia diserap dari hukum Belanda, tetapi setelah reformasi 1998, banyak aturan yang disesuaikan dengan kultur masyarakat Indonesia,” ujar Pak Didik. Beliau menambahkan bahwa penerapan hukum syariat Islam yang kuat di Aceh merupakan contoh dari penerapan hukum sesuai dengan karakteristik daerah. “Hak otonomi Aceh menjadikan daerah ini istimewa dalam hal penerapan hukum,” lanjutnya.
Pak Didik mengingatkan bahwa personel Tibkam 1745 merupakan bagian penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan pesantren, harus memahami perbedaan antara pelanggaran hukum pidana dan perdata. “Pemahaman ini penting agar dapat memberikan keputusan yang bijak dalam menghadapi pelanggaran,” tambahnya.
Moh. Syamsul Arifin, salah satu personel Tibkam 1745 asal Bangkalan, Jawa Timur, menyampaikan antusiasmenya pada pelatihan ini. “Ilmu baru yang saya peroleh sangat berguna, karena hukuman harus disesuaikan dengan jenis pelanggaran, dan tidak bisa disamaratakan,” ujarnya.
Penulis: A. Kholil
Editor: Nur Hudarrohman
