Untuk lebih memudahkan santri Pondok Pesantrern Sidogiri (PPS) dalam mempelajari permasalahan darah kewanitaan yang meliputi darah haid, istihadlah dan nifas, Pengurus Kuliah Syariah Pondok Pesantrern Sidogiri yang dimotori oleh Naib-I menggelar kursus haid selama tiga hari, Rabu malam (04/12), Jumat malam (06/12) dan Ahad Malam (08/12).
“Pengurus Kuliah Syariah memilih materi ini karena jarang para santri yang menekuni masalah ini secara intensif di kelas mereka masing-masing,” tutur Syaiful Ulum, Naib-I Kuliah Syariah saat ditanya alasan diadakannya kursus ini.
Ia juga menambahkan, selain alasan di atas, alasan digelarnya kursus ini adalah dikarenakan pengetahuan ini juga sangat penting bagi kaum laki-laki, karena bisa jadi perempuan yang menjadi istrinya adalah perempuan yang awam dalam masalah ini.
Menurutnya, pembelajaran semacam ini lebih memudahkan para santri untuk memahami haid, istihadlah dan nifas secara detail.
Kursus yang bertempat di Aula kantor Sekretariat Pondok Pesantrern Sidogiri ini diadakan secara umum untuk semua santri. Rupanya, para santri sangat responsif terhadap adanya kursus ini. Terbukti para peserta yang ikut mendaftarkan diri mencapai + 550 peserta dari semua tingkatan, baik itu anggota Kuliah Syariah, santri Tsanawiyah atau Ibtidaiyah. Hadir sebagai pemateri Ust. Qusyairi Ismail, salah satu staf pengajar Madrasah Miftahul Ulum (MMU) Aliyah PPS.
==
Penulis: Suaib Hasan
Editor: Zainuddin Rusydy