Madrasah Miftahul Ulum tingkat Tsanawiyah Pondok Pesantren Sidogiri menggelar peresmian kursus Kaderisasi Ahlussunnah wal Jamaah atau biasa disingkat ANNAJAH pada malam Rabu (24/09). Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 2324 murid Madrasah Miftahul Ulum tingkat Tsanawiyah dan dewan guru.
Di acara peresmian Kursus Annajah ini juga diisi dengan pengenalan staf atau pengurus Annajah baru masa khidmah 1435-1436 H. Di acara yang bertempat di lapangan sebelah barat Mabna as-Suyuthi juga diisi dengan muhadaroh ilmiyah perdana dengan menghadirkan Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf sebagai pembicara. Dalam paparannya, beliau menghimbau kepada semua murid Tsanawiyah agar selalu berpegang teguh pada akidah salafus shalih yang dipelopori oleh Imam Abu Hasan al-Asyari.
“Karena akidah yang terjamin 100% kemurniannya sampai sekarang adalah akidah Asy’ariyah, jadi kalau masih ada yang murni ngapain kita pilih yang tidak murni?,” jelas Pengasuh PP. Assunniyah Salafiyah Pasuruan ini. Lebih lanjut dai berpengaruh ini juga menambahkan bahwa sekarang sudah banyak orang yang mengaku ilmuwan tapi masih mau mengilmiahkan perkara yang datang dari Allah Swt dan Rasul-Nya, padahal perkara itu sudah nyata-nyata ilmiah.
“Bahkan masih ada saja sebagian mereka yang mau merasionalkan masalah qadla dan qadar Allah Swt. Sebenarnya masalahnya bukan pada bisa atau tidaknya qadla dan qadar dirasionalkan, tapi akal ente mampu tidak dimasuki qadla dan qadarnya Allah Swt?,” tegas beliau berapi-api. Karena menurutnya Dzat Tuhan diluar ranah pemikiran kita, namun ciptaan-Nyalah yang harus kita pikirkan. “Tafakkaru fii khalqillah wala tafakkaru fii dzatillah, karena orang berakal itu, selalu menginginkan mengenal Sang Pencipta karya dan mengagumi kehebatannya. Sementara orang bodoh hanya menikmati sebuah karya saja tanpa memikirkan proses penciptaannya,” imbuhnya.
_________
Penulis : Muh. Kurdi Arifin
Editor : Zainuddin Rusdy