Launching buku Bungai Rampai Fikih Muslimah, gelaran Sidogiri Penerbit, pada Kamis malam (07/05) tidak hanya diisi dengan gebiar hadiah tapi juga diisi dengan bedah buku. Lantaran Ahmad Shodiq, penulis buku ini berhalangan, tidak bisa memenuhi undangan panitia, Ust. Moh. Achmad Ahyat, penulis buku Liberal Masuk Pesantren didapok sebagai narasumber.
Dalam acara yang bertempat di Gedung MMU As-Syuyuti ini. Ust. Achyat tidak panjang lebar mengulas isi buku ini. Hanya saja beliau lebih memotifasi para hadirin untuk terbiasa menulis, agar terbiasa menyampaikan pemahaman kitab kuning dengan bahasa yang renyah dibaca.
“Buku ini (Bunga Rampai Fikih Muslimah.red) sejatinya tidak ada yang wah bagi kalangan pesantren . Karena pemahaman fikihnya sudah mantap terbiasa dengan kitab aslinya. Hanya saja temen-temen belum mengambil peluang untuk menuliskannya. Sangat bagus jika santri menuliskan kandungan kitab kuning yang jelimet cara bacanya, kita terjemahkan dengan tulisan, ” harapnya kepada para hadirin yang terdiri santri Sidogiri terdiri dari semua tingkatan.
Penulis buku Membungkam Kicauan Liberal ini, mencontohkan karya anak pesantren yang bisa menembus pasaran. “Seperti novel trilogy Negeri 5 Menara yang ceritanya biasa kita alami bersama seperti selalu antri dan mengaji setiap hari. Namun karena dengan poles kekreatifan Negeri 5 Menara bisa best seller di Masyarakat,” unkangya.
Menurutnya saat ini buku yang berhaluan Ahlu Sunnah wal Jamaah masih jauh dari nilai kekreatifan. Bahkan kalah laku dengan buku yang berjenre remaja saja tanpa kandungan ilmiyah. “Sekarang ini ada buku remaja yang hanya bermodal bercerita, laku keras di pasaran. Padahal buku itu hanya bercerita tentang kekonyolannya dan burung peliharaannya semisal anjing dan kucingnya. Nyaris tanpa ada kandungan ilmiyahnya” ceritanya.
Mantan kepala Sidogiri Penerbit ini, juga menceritakan proses Ahmad Shodik melahirkan Bungai Rampai Fikih Muslimah ini. Dia terdaftar sebagai santri Pondok Pesantren Sidogiri pada 2006 lalu bonyong pada tahun kemarin setelah lulus Aliyah dan menikah gadis Bangkalan .
“Anak-anak biasa-biasa saja tidak aktif sebagai redakasi, hanya saja ketika kelas satu sering aku kasih tugas menerjemah dan aktif mengikuti kajian di LPSI (Lembaga Penelitan Studi Islam. red.) Kaliah Syariah.” tuturnya.
Buku ini adalah buku kedua, setelah dia berhasil menerbitkan buku Guru Orang Tua bersama Tim Penulis Sidogiri Penerbit. Bahkan bukunya yang ketiga, kelanjutan dari buku ini sekarang masuk proses lay out di Sidogiri Penerbit. “Judulnya Bahagia Bersama Empat Orang Istri, padahal penulis masih mempunyai seorang istri,” seloroknya dengan bahasa menggeledek diikuti gelak tawa peserta.
Ust. Alil Wafa, Pemred Sidogiri Media sebagai moderator dalam acara ini, menambahkan. Buku ini sangat penting untuk dimiliki karena buku memuat berbagai panduan terhadap seorang istri. “Walau kalian semua adalah laki-laki tetep aja, buku ini penting bagi kalian. Kalian semua akan bonyong dan menikah, karena kalian adalan calon suami. Jangan salah istrinya dia hendak keluar rumah belajar agama lantaran kalian tidak memahami fikih kewanitaan,” cetus penggemar Barselona ini.
Acara ini berjalan meriah dengan Gebiar Hadiah dengan berbagai hadiah yang diundiakan. Ada puluhan kitab, kaos, sarung dan bingkisan dari panitia bagi pembeli beruntung. Asiknya kupon undain ini juga berlaku sebagai kartu diskon senilai 30 persen untuk pembelian buku-buku terbitan Sidogiri Penerbit untuk segala judul selama satu minggu lebih.[r-dy]