Berita

Ust. Ahmad Dairobi: Editor Lahir dari Sebuah Kepercayaan Obyektif

Ust. Ahmad Dairobi menyampaikan makalahnya yang berjudul "Akhirnya jadi Editor
Ust. Ahmad Dairobi menyampaikan makalahnya yang berjudul “Akhirnya jadi Editor

Badan Pers Pesantren (BPP) kembali menggelar pelatihan editing bagi redaksi-redaksi media Pondok Pesantren Sidogiri pada Jumat malam (16/10). Pelatihan yang digelar di ruang auditorium Lt.II Kantor Sekretariat ini mendatangkan Ust. Ahmad Dairobi sebagai narasumber.

Beliau dalam makalahnya yang berjudul Akhirnya jadi Editor, banyak menjelaskan tentang tata cara menjadi editor yang baik. Menurutnya, pekerjaan editor merupakan suatu profesi yang tidak disengaja. Pekerjaan editor itu lebih sering didapat melalui kepercayaan obyektif sebuah jajaran terhadap pengalaman dan jam terbang seseorang di dunia tulis menulis.

“Pekerjaan editor itu selalu berada di belakang layar. Jika suatu tulisan itu bagus, yang terkenal adalah penulisnya. Bukan editornya. Namun sebaliknya, jika tulisan itu jelek, yang menjadi pusat perhatian adalah editor,” jelas laki-laki asal Jember ini kepada 40-an redaksi media PPS.

Ia menambahkan, seorang editor harus punya dzauq (naluri) editor terhadap naskah tulisan redaksi ataupun pengirim. Kuncinya hanya satu agar dzauq editor itu peka terhadap tulisan, yakni banyak membaca dan mengamati koran, buletin, ataupun majalah yang profesional.

Ada yang lebih penting daripada sekadar menjadi editor, yaitu karisma editor kepada redaksi yang menjadi bawahannya. “Jika ia tidak punya wibawa, maka editor akan merasa terkekang, dibayang-bayangi oleh ketidakkepercayaan, ketakutan, dan keraguan,” pungkasnya.

==
Penulis: Musaif Ali
Editor  : Muh. Kurdi Arifin

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *