Berita

Habib Muhammad Ali: Membaca Sirah Akhlak Nabi Lebih Utama dari pada Membaca Qasidah

Antusias: Para audien menyimak penjelasan tentang kitab Syamailul Muhammadiyah
Antusias: Para audien menyimak penjelasan tentang kitab Syamailul Muhammadiyah

Untuk memeriahkan Milad Pondok Pesantren Sidogiri ke-279 dan Ikhtibar MMU ke-80 kali ini, panitia menggelar acara seminar yang bertajuk “Dauroh Ilmiyah Kitab Syamail Muhammadiyah”, Selasa (17/05) yang bertempat di ruang Auditorium Kantor Sekretarian Pondok Pesantren Sidogiri.

Acara tersebut menghadirkan Habib Muhammad Ali bin Taufiq Baraqbah selaku Mudir Madrasah Diniyah Banin Al-Khairiyah, Surabaya. Sebelum memulai pemaparannya, beliau terlebih dahulu membukanya dengan pembacaaan sanad musalsal bil auliyah.

Kemudian mengingat tema yang diangkat oleh panitia Milad PPS ke-279 dan Ikhtibar MMU ke-80 sekarang adalah “Berakhlak Bermartabat”, sehingga dalam sesi penyampaiannya beliau lebih banyak mengulas tentang isi kitab yang berafiliasi dengan akhlak Nabi Muhammad . Setelah panjang lebar mambaca silsilah sanad yang sudah beliau tulis dalam bentuk kertas yang diberikan kepada semua peserta yang hadir.

Selama 1 jam berjalan para peserta dauroh yang didominasi dari pihak Majelis Keluarga, para staf pengajar MMU dan murid-murid MMU tingkat Aliyah sangat antusias dan khusyu’ menyimak pemaparan beliau. “Sebenarnya tujuan yang paling utama dalam kitab Syamail ini selain untuk merujuk kepada akhlak Nabi dan taqarrab Ila-Allah dan Rasul-Nya adalah agar kita lebih mengenal sosok Rasulullah secara mendalam, sehingga dengan ini kita bisa terjaga dari mengingkari kenabian beliau,” tegas beliau dalam penyampainnya. Kemudian dosen di Dalwa Bangil ini sedikit menerangkan bahwa dalam mengkaji sejarah Rasulullah dari segala aspek lebih afdhal daripada memuja-muja Nabi dengan Qasidah.

Acara yang dibuka sekitar pukul 10.00 Wis itu diawali dengan pembacaan ummul kitab, disusul dengan pembacaan Shalawatun-Nabi ala Sidogiri dan dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Milad PPS ke-279 dan Iktibar MMU ke-80 H. A. Masykuri Dahlan. “Kami sangat berharap, semoga dengan adanya dauroh ini dapat menambah kedekatan dan kecintaan kita semua kepada Nabi Muhammad secara militansi, dan bisa mengikuti acara ini dengan penuh khidmah,” sambut beliau penuh harap kepada semua peserta dauroh yang hadir.

Setelah selesainya pemaparan dari beliau, acara yang dimoderatori oleh Ust. Muhammad Mujib ini mempersilahkan kepada peserta dauroh untuk melemparkan sebuah pertanyaan. Di penghujung acara, dauroh tersebut diakhiri dengan pemberian ijazah ammah kemudian ditutup dengan doa.

===
Penulis : Ahmad Fawaid
Editor   : Muh Kurdi Arifin

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *