Feature

Wisuda Istimewa Idadiyah; Harapkan Indonesia Menjadi Kiblat Keilmuan Dunia

“Kami mengiginkan rumah-rumah muslim di Indonesia, tetangga kita, keluarga kita, dalam usia yang singkat bisa menghafal Alqur’an, seperti kita hafal Alfatihah di luar kepala.” Ungkapnya, Ust. Qusyairi Ismail, koordinator Tarbiyah Idadiyah saat ditemui di dalemnya.
Ishari: Shalawat Ishari turut mengiringi para wisudawan istimewa.

Semua hal pasti butuh proses. Hal itu juga yang terjadi pada metode al-Miftah lil-Ulum. Menjelang usianya yang ke-5. Metode ini sudah banyak mengeluarkan kader-kader ulama’. Bagaimana ceritanya? Berikut laporan M. Afifur Rohman

 Hari Sabtu, (25/11) tampak suasana berbeda di sekeliling Pondok Pesantren Sidogiri. Ribuan santri memadati jalan utama PPS mulai dari depan kantor Kuliyah Syariah hingga arah barat Masjid Jami’ Sidogiri. Beberapa menit kemudian suasana tampak istimewa ketika iring-iringan wisudawan Istimewa

Bahagia: Iring-iringan Para Wisudawan Menuju Dalem Pengasuh

membelah kerumunan santri diiringi hadrah ishari PPS serta kibaran bendera merah putih para pengawal Wisudawan.

Para wisudawan istimewa diiringi para pengurus dan guru Tarbiyah Idadiyah serta para wali santri menuju ke dalem pengasuh PPS, KH A. Nawawi Bin Abdul Jalil. Di dalem pengasuh, wisudawan dievaluasi satu persatu. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan kepada para wisudawan untuk dijawab dengan benar. Demonstrasi itu disaksikan langsung oleh KH. A. Nawawi bin Abdul Jalil.

Setelah acara demonstrasi, peserta langsung digiring menuju kantor Laz-Sidogiri, untuk mengikuti ceremonial acara wisuda istimewa. Menurut Ust. Rifqi Almahmudi, selaku Kepala Madrasah Idadiyah atau biasa disapa (Gus Rifqi) disebut istimewa karena keistimewaan yang mereka peroleh. Kitab al-Miftah lil Ulum yang seharusnya dipelajari setahun dapat ditempuh selama empat bulan. Hal ini merupakan keistimewaan yang dapat dimiliki oleh orang tertentu dan Mereka dikalungi surban langsung oleh KH. Nawawi bin Abdil Jalil.

“Mereka disebut wisudawan ‘Istimewa’ karena berhasil menyelesaikan metode al-miftah lil ulum selama setengah tahun. Mestinya, metode ini dilaksanakan selama setahun. Selain itu, pengalungan surban langsung dari pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri”. ” kata Pria asal Pasuruan.

Selain itu, sepanjang perjalanan wisuda istimewa Idadiyah terus melejitkan kesuksesannya. Pada tahun ini dari 331 peserta didik yang mengikuti tes wisuda Istimewa, Pengurus berhasil mewisuda sebanyak 94 Murid, terpaut jauh dari tahun kemarin sebanyak 68.

Sebelum diwusuda istimewa peserta didik diwajibkan mengikuti serangkaian kegiatan seperti menghatamkan kitab Almiftah Lil Ulum dan Fathul Qorib dalam jangka waktu relatif singkat yakni; empat bulan. Dalam hal ini peserta juga mengikuti tes tulis dan lisan kelayakan wisuda kepada Guru Tsanawiyah, Ibtidaiyah, Idadiyah. Peserta yang lulus kelayakan wisuda di uji langsung oleh pihak Batartama (badan tarbiyah wa taklimiyah madrasy.)

“Yang sudah diwisuda istimewa akan melanjutkan menghafal kitab, diantaranya; kitab Fathul Qorib, Zubad, Qoidah Fiqih, Jauharut Tauhid, Faroidl, Balaghah, dan juga Arudl,” terang Gus Rifki, saat diwawancarai disela-sela kegiatannanya, Ahad (24/11).

Dikesempatan berbeda, Ust. Qusyairi Ismail sangat mengharapkan dengan adanya adanya program akselerasi baca kitab Almiftah dan adanya Wisuda Istimewa, Indonesia bisa menjadi Kiblat keilmuan bagi penjuru dunia. Selain itu, yang sudah menjadi agenda dari Pengurus adalah adanya program Pra- Almiftah Lil Ulum. Metode Pra Al-miftah ini akan dikhusukan bagi anak yang masih berusiah 9 tahun kebawah, dan bisa diterapakannya di rumah sebelum anaknya mondok di Pesnatren Sidogiri.

“Kami mengiginkan rumah-rumah muslim di Indonesia, tetangga kita, keluarga kita, dalam usia yang singkat bisa menghafal Alqur’an, seperti kita hafal Alfatihah di luar kepala.” Ungkapnya, Ust. Qusyairi Ismail, koordinator Tarbiyah Idadiyah saat ditemui di dalemnya.

Semoga ke depan metode ini semakin banyak mengeluarkan kader-kader yang handal dalam membaca dan memahami isi kitab kuning. Amin!

 Data Fakta Kesuksesan “IDADIYAH”  

  1. IDADIYAH KE I (1433-1434 H)
  2. Jumlah murid :600 murid
  3. Jumlah wisudawan maulid : 0  murid
  4. Jumlah wisudawan akhir tahun :333 murid
  5. Hafal terjemah matan taqrib :20 murid
  6. Awal kelas taqrib tanggal 10 muharram
  7. Awal R.tsani 10 murid hatam F.Qorib

 

  1. IDADIYAH KE II (1434-1435 H)
  2. Jumlah murid  baru              :600Murid
  3. Jumlah wisudawan maulid : 5 murid
  4. Jumlah wisudawan akhir tahun :368 murid
  5. Hafal terjemah matan taqrib :100 murid
  6. Hafal terjemah dan lafadz matan taqrib:10 murid
  7. Satu daerah ( J )
  8. Awal kelas taqrib 20 dz.hijjah
  9. Akhir bulan safar 10 murid hatam F.Qorib
  10. Tingkat istidadiyah mengadakan al-miftah klasikal
  11. Jumlah wisudawa istidadiyah :262 murid

 

  1. IDADIYAH KE III (1435-1436 H)
  2. Jumlah murid baru :1200 murid
  3. Jumlah wisudawan maulid :11 murid
  4. Jumlah wisudawan akhir tahun :888 murid
  5. Hafal terjemah matan taqrib :230 murid
  6. Hafal terjemah dan lafadz matan taqrib:20 murid
  7. Awal kelas taqrib 12 dz.hijjah
  8. Akhir muharram 17 murid hatam F.qorib
  9. Dua daerah (J dan L)
  10. Awal kelas takhassus
  11. Rata-rata murid takhassus bisa memaknai dan terjemah kitab F.Qorib kosongan .
  12. Murid idadiyah juara 3 lomba baca kitab sejatim.

 

  1. IDADIYAH KE IV (1436-1437 H)
  2. Jumlah murid baru :1400 Murid
  3. Jumlah wisudawan maulid :58 murid
  4. Jumlah wisudawan akhir tahun :1.190 murid
  5. Hafal terjemah matan taqrib :230 murid
  6. Hafal terjemah dan lafadz matan taqrib:20 murid
  7. Awal kelas taqrib tanggal 30 dz.qo’dah
  8. Pertengahan bulan dz hijjah ada 8 kelas taqrib
  9. Akhir bulan dz hijjah ada 14 kelas taqrib.
  10. Pada pertengahan bulan muharram Ada murid yang hatam F.Qorib
  11. Tiga daerah (J , L dan M)
  12. 68 Anak Hafal Ktab F.Qorib Sampai Awal Fasal Zakat
  13. Rata-rata murid murid takhassus hafal terjemah matan taqrib sampai fasal zakat.

 

  1. IDADIYAH KE V (1437-1438 H)
  2. Jumlah murid baru : 1.345 Murid
  3. Jumlah wisudawan maulid             : 68 murid
  4. Jumlah wisudawan zubad : 40 murid
  5. Pelajaran Pasca zubad balaghah dan faraid
  6. Empat daerah (J , L ,M dan N)
  7. 68 Anak dari murid baru penghafal Kitab F.Qorib
  8. Rata-rata murid takhassus hafal terjemah matan taqrib.
  9. Rata-rata murid takhassus bisa makna kosongan F.Qorib
  10. Murid Takhassus Ada Yang Menghafalkan F.Qorib 190 Murid

 

  1. IDADIYAH KE VI (1438-1439 H)
  2. Jumlah murid baru : 1. 438 Murid
  3. Jumlah wisudawan maulid             : 94 murid
  4. Jumlah wisudawan zubad : 24 murid
  5. Pelajaran Pasca zubad balaghah dan faraid
  6. Empat daerah (J , L ,M dan N)
  7. 12 Anak dari murid baru penghafal Kitab F.Qorib

====

Penulis: M Afifur Rohman
Editor  : Isyomuddin Rusydi

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *