Malam itu angin sepoi-sepoi bertiup tenang di Sidogiri, rembulan bersinar terang. Bersamaan itu, Pengurus Milad Pondok Pesantren Sidogiri ke-285 sedang melangsungkan launching logo untuk Milad Sidogiri yang ke-285. Acara itu tampak meriah, terlihat para santri tidak sabar untuk menyaksikan logo mana yang terpilih untuk menemani moto Sehat Badan, Sehat Spiritual. Antusias para santri sangat besar untuk mengetahui logo yang akan terpilih pada perhelatan milad kali ini.
Tepuk tangan para santri bergemuruh ketika logo yang awalnya dirahasiakan di balik tirai berwarna hitam dibuka. Logo bulan sabit hasil karya Hasyim Asy’ari berhasil menjadi yang terbaik. Logo berbentuk bulan sabit itu berhasil mengalahkan jubelan peserta sayembara, serta menyisihkan lebih dari 1800 karya dan menjadi yang terbaik di antara 4 nominasi logo.
“Jujur saya deg-degan ketika naik panggung, tetapi saya sudah yakin,” ungkap Hasyim menceritakan perasaannya ketika naik ke atas pentas. “Sebenarnya saya mau sujud syukur, tetapi tidak sempat karena panitia langsung memberikan hadiah,” kata Hasyim menceritakan.
Di setiap tahunnya (sejak mondok) Hasyim tidak pernah absen mengirim karya meski akhirnya tersisihkan dan kalah dengan karya yang lain. Bahkan, sejak ia di Darul Aitam Sidogiri (DAS) tepatnya tahun 2008 ia sudah mengirim logo. Baru di tahun sekarang logo buah karya kedua tangannya berhasil terpilih sebagai Logo Milad Pondok Pesantren Sidogiri ke-285.
Sebelum membuat logo, santri asal Mandangin Sampang ini terlebih dahulu melakukan zikir selama 13 hari. Hal ini dilakukan sebelum memutuskan bentuk benda apa saja yang akan dijadikan logo untuk angka 285.
Hasyim memilih logo dengan bentuk bulan karena terinspirasi Klinik Sidogiri yang logonya ada bulan sabitnya. Alasan lainnya, bulan selalu menemani Hasyim ketika ia sedang tertimpa masalah. “Saya memilih bulan karena bulan merupakan teman saya, sejak kecil,” ungkap Hasyim.
Sebenarnya ia ragu akan logonya yang satu ini. Bahkan yang ia yakini logo lain yang ia kirim dengan bentuk bunga dan lentera yang mungkin akan terpilih. Sebab, logo dengan bentuk bulan selalu ia buat di setiap pergelaran sayembara logo milad dan tidak pernah terpilih. Bahkan pada awalnya ia tidak berkeinginan menyetorkan logo ini. Bahkan ketika disetorkan pun ia tidak menganggap logo ini.
“Niat membantu pondok disamping ikut andil memeriahkan Milad Pondok Pesantren Sidogiri ke-285,” kata santri yang bermukim di Daerah C ini. “Sangat senang!,” ungkap Hasyim ketika ditanyakan akan perasaannya.
Penulis: Iwanulkhoir
Editor: Moh Kanzul Hikam