
Dua bulan yang lalu, Pemimpin Redaksi (PemRed) Sidogiri.net, Muhammad, adakan pelatihan menulis berita di Ruang Perpus Digital Sidogiri, tepatnya pada Rabu (27/08). Turut mengundang semua kru majalah dinding Maktabati dan Attahqiq. Tujuan pelatihan untuk meningkatkan ghirah dalam membuat berita.
Dalam pelatihan tersebut, Muhammad mengajak untuk mulai menseriusi dalam mengolah berita. Beliau menjelaskan maksud mengajak redaksi dari Majalah Dinding Maktabati dan Attahiq adalah selain karena keduanya merupakan mading berlatar belakang berita, tetapi juga untuk memupuk fastabiq al-khairat antar keduanya.
Nantinya akan dijalin kerjasama antar kedua Mading untuk berpartisipasi dalam mengirim berita ke Sidogiri.net. Terbukti, beberapa tulisan yang dimuat berasal dari salah satu redaksi dari kedua Mading tersebut.
Baca juga: Seminar OMIM-UKPI: Hadirkan KH. Safrijal Bin Muhammad Subadar
Baca Juga : Perkembangan MTQ Selama 3 Tahun
Muhammad, yang pernah menjabat Pemred Maktabati ini, memulai pelatihan dengan menjelaskan apa arti berita melalui media ilmu nahwu, yakni kalam.
“Kalam itu dibagi menjadi dua, ada kalam khabar dan ada kalam insa’. Yang menjadi pembahasan adalah kalam khabar. Kalam khabar ada kalanya benar dan ada yang salah,” Jelas sosok yang pernah menjadi Sekretaris Majalah Dinding Matabaca ini.
Kemudian, Muhammad menjelaskan perbedaan antara berita dengan non-berita. Berita dalam melakukan pencarian data itu lebih sulit. Sedangkan dalam penulisan lebih mudah. Dan setiap reporter memperoleh berita bisa melalui reportase dan wawancara.
“Kalau ada reporter yang kebingungan dalam menulis berita itu berarti kurang data”, ujarnya.
Muhammad menyarankan agar para reporter tidak menyelipkan pendapat pribadi dalam berita. Beliau juga menambahkan supaya lebih meluaskan skala pembaca. Dan menurutnya, judul itu harus informatif, bedakan dengan artikel.
______
Penulis: Musafal Habib
Editor : Saeful Bahri bin Ripit