Salah satu butir keputusan pengurus harian saat rapat Ramadan lalu adalah dihapusnya semua jenis lomba yang diselenggarakan di PPS, tetapi keputusan ini mengecualikan semua jenis cabang lomba yang dilombakan pada perayaan ikhtibar.
Di antara sekian banyak perlombaan yang dilarang itu adalah perlombaan drama berbahasa Arab dan Inggris yang diselenggarakan oleh LPBAA, namun kenyataannya, pelarangan ini tidak membuat drama berbahasa Arab dan Inggris yang diselenggarakan Jumat (25/12) malam menjadi membosankan.
Menanggapi hal ini, Dede Febiyan Hidayat, Wakil II Daerah K, berkomentar, “Walau bukan perlombaan, kami tetap ingin tampil semaksimal mungkin. Tujuannya, supaya warga Daerah Arab itu tahu, bahasa yang bagus itu seperti ini, ini lahjah (dialek bahasa, red) yang baik, ini ekspresi wajah yang baik, dst. sebab, bagaimanapun acara ini pasti ditonton oleh khalayak ramai.”
Santri asal Bekasi ini menambahkan, bahwa tujuan acara ini untuk menarik minat para santri yang tinggal di Daerah non-arab, di samping sebagai motivasi untuk warga baru.
“Hal yang berbeda lagi dari pertunjukan seni berbahasa Arab dan Inggris yang diselenggarakan tahun ini adalah pengurus harian melarang adanya adegan perkelahian dan pertikaian, karena tidak sesuai dengan norma santri dan kurang baik dipertontonkan di depan publik. Kabar baiknya, sebab keputusan ini kami dituntut untuk lebih kreatif dalam segi pertunjukan,” jelas Ketua Acara, Ust. Muhyidin.
Guru yang berdomisili di Daerah B ini juga menyatakan dengan adanya acara semacam ini para warga Daerah non-ajami bisa menambah wawasannya dalam Berbahasa Arab.
======
Penulis: Muhammad Ilyas
Editor: N. Shalihin Damiri