Seiring membeludaknya santri di Pondok Pesantren Sidogiri, konsulat sebagai organisasi yang mewadahi santri menurut daerah asal mengalami pemekaran dalam dua tahun terakhir. Ada dua konsulat yang masuk pada kategori “perlu dimekarkan”, yaitu Konsulat Jabodetabek dan Konsulat Istimewa.
Baca juga: Tugas Baru Pengurus Konsulat
Mengkoordinir warga dari 5 wilayah berbeda (1 provinsi plus 4 kota) bukanlah perkara mudah bagi Konsulat Jabodetabek, apalagi dengan jumlah yang terbilang banyak. Hal senada menimpa Konsulat Istimewa, bahkan lebih sulit karena harus menampung semua wilayah non-konsulat se-Nusantara. Keputusan pemekaranpun diambil oleh PP-ISS dengan beberapa aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
“Minimal warganya 80 orang dan 8 persennya Kuliah Syariah.”
papar Ustaz Abd. Aziz (Ketua PP-ISS) perihal kriteria pembentukan konsulat baru. Beliau juga menjelaskan bahwa nama konsulat setidak-tidaknya diambil dari nama kota/kabupaten.
Selain pemekaran, PP-ISS juga melakukan penggabungan wilayah yang berdekatan dengan beberapa pertimbangan. “Jakarta-Banten digabung karena selain berdekatan, juga dalam beberapa kegiatan sering bekerjasama,” ungkapnya.
Berikut nama-nama Konsulat pasca adanya pemekaran Konsulat Jabodetabek dan Konsulat Istimewa:
- Konsulat Jabar
- Konsulat Jakarta-Banten
- Konsulat Jateng-DIY
- Konsulat Sumatera-Riau-Babel
- Konsulat Sulawesi-Maluku
__________
Penulis: Mohammad Iksan
Editor: Saeful Bahri bin Ripit
Assalamu’alaikum,, salam bangga kami kepada redaksi yg bertugas dalam media ini. Untuk berikutnya mohon dokumentasi pelantikan pengurus masing-masing konsulat serta nama dan jabatannya di wilayah masing-masing di unggah juga. Agar kami juga mengetahui siapa saja yg sedang berkhidmah untuk mengurusi ISS di tahun ini. Terimakasih..
Terimakasih atas sarannya. Insyaallah, kami usahakan.