a. Deskripsi Masalah
Setiap orang punya kecendrungan cara wudhu yang berbeda, tergantung situasi dan kondisi. Ketika wudhu lewat kran, biasanya wajah langsung ditengadahkan pada air dengan niat membasuh wajah. Ketika di jeding, biasanya masih mengambil air dari jeding, baik langsung dengan tangannya atau tidak.
b. Pertanyaan
Apabila berwudhu di jeding dengan menggunakan kobokan apakah wajib niat ightirâf (mengambil air)?
c. Jawaban
Dalam berwudhu tidak ada kewajiban niat ightirâf. Tetapi, jika airnya sedikit (kurang dari dua qullah) dan berwudhu menggunakan tangan (tanpa alat), maka sebaiknya ada niat ightirâf agar airnya tidak menjadi musta’mal. Sedangkan waktunya niat ightirâf ialah setelah membasuh wajah dan hendak membasuh tangan.
d. Rujukan
يَنْبَغِيْ لِمَنْ يَتَوَضَّأُ أَوْ يَغْتَسِلُ مِنْ إِنَاءٍ فِيْهِ مَاءٌ قَلِيْلٌ، نِيَّةُ الاِغْتِرَافِ، وَهِيَ قَصْدُ أَخْذِ الْمَاءِ مِنَ اْلإِنَاءِ لاَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ، وَمَحَلُّهَا فِي الْوُضُوْءِ، بَعْدَ غَسْلِ الْوَجْهِ وَإِرَادَةِ غَسْلِ اليَدَيْنِ اهـ (تنوير القلوب, 95).