Jumat (21/11) Ubudiyah Pondok Pesantren Sidogiri mengadakan kursus pembinaan imam bagi santri yang menjadi imam salat di daerah-daerah. Pembinaan digelar dalam upaya membina salat para santri agar semakin baik dan benar serta sesuai dengan harapan Masyayikh Sidogiri. Kursus dimulai jam 13.30 Wis, bertempat di Ruang Auditorium Lt. II. Kursus ini merupakan gelombang yang ke II setelah gelombang I pada Jumat (14/11). Hadir sebagai pemateri Ust. Qusyairi Ismail, Staf Pengajar MMU Aliyah.
Dalam kursus itu Ust. Qusyairi menekankan para imam agar terbiasa membaca surah yang panjang, seperti al-Fajr dan an-Naba’. Hal itu agar santri terbiasa membaca surat panjang dan kebiasaan itu terbawa ke rumah.
“Jangan hanya al-Kafirun dan al-Ikhlas, harusnya surat seperti `Amma dan `Abasa itu yang dibiasakan,” ungkap beliau di hadapan para peserta.
Koordinator Tarbiyah Idadiyah itu juga menyampaikan bahwa kefasihan imam merupakan hal yang tidak bisa ditawar. Beliau juga menerangkan perkara yang sunah dan makruh bagi imam serta kesalahan yang kerap terjadi dalam salat. Beliau meminta para imam untuk memperhatikan makmum, menegur mereka yang melakukan kesalahan dan mengajari yang benar.
Setelah selesai menerangkan hal terkait imam, beliau melanjutkan ke sesi pertanyaan. Banyak dari peserta yang menanyakan problem yang kerap mereka hadapi serta menanyakan hukum dari hal tersebut. acara ini selesai jam 15.30 Wis dan ditutup oleh Ust. Qusyairi dengan pembacaan Surah al-Fatihah.
Abdul Hamid, Wakil IV Ubudiyah menyatakan bahwa pembinaan imam ini merupakan ketetapan dari pengurus harian, disamping ada intruksi dari Mas HM. Abd. Djalil Kamil selaku koordinator Ubudiyah.
“Harapan kami dari diadakannya kursus ini ialah salat santri semakin baik dan benar. Jika salat imamnya baik maka salat makmum juga ikut baik dan benar,” ungkap abdul Hamid kepada Redaksi Sidogiri. Net.
Penulis: Iwanulkhoir
Editor: Kanzul Hikam
