BeritaUnggulan

Orientasi Insan Pers: Belajar Terampil Menerjemah

Narasumber bersama para peserta Jumat malam (04/05)

Orientasi Insan Pers yang ke empat berhasil digelar kembali pada Jumat (04/05). Badan Pers Pesantren (BPP) sebagai instansi penanggung jawab tulis-menulis di Pondok Pesantren Sidogiri mendatangkan Ust. Ahmad Dairobi Naji, Redaktur Sidogiri Media sebagai narasumber. Pembahasan kali ini berkutat seputar penerjemahan dengan tema Keterampilan Bahasa Menerjemah. Acara ini bertempat di gedung Auditorium Lt. II yang dihadiri seluruh redaksi media Pondok Pesantren Sidogiri.

“Dalam menerjemah kita berkedudukan sebagai penyambung lidah kepada pasar (pembaca, red),” ujar beliau menjelaskan posisi penerjemah kepada peserta seminar. Terjemahan dari bahasa asing  haruslah tidak keluar dari konteks dan gagasan pemilik ide. Bahasa Arab dalam hal ini menjadi bahasa yang paling banyak disoroti karena satu kata dalam Bahasa Arab bisa memiliki banyak makna.

Beliau menuturkan terdapat dua hal pokok yang harus dikuasai oleh para penerjemah. “Pertama, kita harus memiliki kemampuan untuk memahami bahasa yang akan diterjemah. Kedua, menerjemah ke dalam tulisan harus memiliki kemampuan argumentasi yang baik dalam tulisan.” Jika tidak menguasai dua hal ini maka mustahil untuk bisa menerjemah.

acs Ust Dairobi Naji
Ust. Ust Dairobi Naji tampak menerangkan

Ust. Dairobi banyak mengkritik terjemahan yang tidak sesuai konteks dan gagasan. Semisal dalam menerjemah kata fitnah dalam ayat Wal-Fitnatu Asyaddu Minal-Qotli. Fitnah di ayat tersebut tidak seperti fitnah yang dipahami masyarakat umum, melainkan fitnah yang ditafsiri kekufuran.

Kemudian, beliau juga menuturkan menerjemah ada yang mengikuti runtutan teks atau literal. Ada juga yang tanpa mempedulikan, dalam hal ini yang terpenting tidak keluar dari konteks dan gagasan. “Orang pesantren ini paling ahli dalam menerjemah secara literal,” ujar Ust. Dairobi.

“Hal yang penting tatkala menerjemah ialah tidak keluar dari konteks dan gagasan,” pesan  narasumber. Acara ini selesai pukul 11.15 Wis. Ditutup dengan pembacaan doa oleh narasumber.

Penulis: Iwanulkhoir

Editor: Moh. Kanzul Hikam

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *