Pihak Ubudiyah Pondok pesantren Sidogiri menggelar pelatihan tajhizul mayyit pada malam Ahad (07/02/1444). Acara ini bertempat di lt. II Masjid Jamik Sidogiri yang dinarasumberi oleh Ust. Baihaqi Juri. Hadir sebagai peserta seluruh anggota pengawas ketertiban ibadah (wastib) dan didampingi oleh pimpinan Ubudiyah PPS.
Setelah acara dibuka dengan pembacaan surat al-Fatihah, acara dilanjut dengan pengarahan dari Ust. Syaiful Furqon, Kepala Bagian (Kabag) Ubudiyah PPS.
“Tujuan pelatihan ini diadakan guna teman-teman wastib lebih mengerti tentang ibadah santri yang harus diawasi,” ujar sosok yang juga menjadi staf pengajar Madrasah Aliyah. “Insyaallah selain pelatihan tajhizul mayyit para wastib juga akan diberi pelatihan manasik haji dan lain-lainnya,” imbuhnya.
Pelatihan tajhizul mayyit ini dikhususkan kepada Wastib guna untuk menjadi pembina pada pelatihan berikutnya yang akan digelar sebanyak dua kali secara bertahap. Pertama, khusus kepada kelas tiga Tsanawiyah sebagai bekal berangkat tugas. Kedua, berlaku umum kepada semua tingkatan.
Kemudian setelah sambutan dan pengarahan dari pimpinan Ubudiyah acara dilanjut dengan pelatihan tajhizul mayyit oleh Ust. Baihaqi Juri.
Ust. Baihaqi Juri menyampaikan bahwa hal-hal yang segera dilakukan terhadap orang meninggal, yaitu segera diumumkan kapan ia akan dikuburkan, segera diambil alih tanggungannya, dan segera dimandikan.
Selain itu, beliau menjelaskan bahwa menyalati, memandikan, dan mengafani itu merupakan hak ahli waris.
Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Hal itu terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang diutarakan. Acara berakhir pada pukul 11.00 WIs.
Penulis : Ulil Absor
Editor: Nur Hudarrohman