Sidogiri Terapkan Tabungan Digital

Pada tahun ini, Bendahara Pondok Pesantren Sidogiri mengubah sistem tabungan santri ke versi digital. Mulanya, tabungan santri menggunakan uang tunai dengan catatan manual pada buku tabungan oleh staf kelas. Dari staf kelas akan disetorkan ke pimpinan madrasah, kemudian ke bendahara. Sabtu (24/06).

Karena dianggap kurang efektif, pengurus mengubah sistem tabungan ke versi digital melalui nomor Emaal yang tercantum di Katrans (Kartu Transaksi Santri). Selain memangkas alur proses, dengan sistem digital penggunaan uang tunai bisa dikontrol. Terlebih, semua santri sudah punya kartu emaal pada Katrans (Kartu Transaksi).

“Sebenarnya, Bendahara ingin mengurangi peredaran uang tunai ketika bertransaksi. Oleh karena itu, pengurus mengubah sistem tabungan santri dari manual ke versi digital melalui Katrans,” jelas Kepala Madrasah Tsanawiyah, Ust. H.A. Masykur Dahlan.

Sistemnya, murid mengisi komitmen penabungan sesuai kemampuan mereka, minimal 2.000 Rupiah setiap pekan. Saldo Katrans murid yang sudah terintegrasi dengan sistem akan dikurangi secara otomatis setiap pekan, sejumlah komitmen yang diajukan.

Semua tabungan santri akan ditransfer ke rekening penampungan milik Bendahara PPS. Jika murid hendak melakukan pengubahan nominal dari komitmen yang diajukan, murid bisa mengajukannya via staf kelas ke kantor madrasah.

Pengurus sudah membentuk tim yang melibatkan unsur tiap madrasah, pihak emaal dan tim IT PPS untuk mengembangkan program tabungan digital tersebut.

“Kami akan terus berkoordinasi satu dengan yang lain ketika kami menemukan kekurangan, akan segera ditangani. Kami masih berusaha meningkatkan sistem tersebut dan akan terus berbenah,” pungkas H. Masykur Dahlan.

Pada akhir tahun pelajaran nanti, tabungan murid ini akan diserahkan melalui emaal. Santri bisa menariknya melalui toko Basmalah di mana pun berada.

Penulis: Muhammad Noval
Editor: Muhammad Ilyas