Malam Senin (29/12), Instansi Ubudiyah Pondok Pesantren Sidogiri kembali menggelar kursus Manasik Haji di gedung Sidogiri Corp lt. II. Acara yang bertujuan memberikan pemahaman praktis tentang pelaksanaan ibadah haji dan umrah ini, diikuti oleh 100 peserta dari berbagai daerah. Ust. Alil Wafa, Pengurus Travel 1455, dihadirkan sebagai narasumber utama.
Pelatihan manasik haji ini telah menjadi agenda rutin setiap tahun oleh Instansi Ubudiyah. Sebagai upaya untuk membantu peserta lebih memahami praktik ibadah, acara ini mengutamakan simulasi langsung, bukan sekadar penyampaian materi. “Hanya dengan materi teori, peserta akan kesulitan memahami ibadah haji dan umrah. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan praktik agar mereka bisa lebih jelas dalam memahami tata cara pelaksanaan ibadah tersebut,” ujar Ust. Ifan Fahad Saadillah, Wakil II Instansi Ubudiyah.
Dalam materi, Ust. Alil Wafa menjelaskan berbagai keunikan ibadah haji, seperti mencium Hajar Aswad dan melempar jumrah, yang memiliki hikmah mendalam dan tidak dapat dijangkau oleh akal. “Doa-doa yang dibaca selama haji dan umrah adalah bagian dari penyempurna ibadah,” ujarnya.
Lebih jauh, Ketua Umum HMASS ini juga mengingatkan peserta untuk menjaga niat selama melaksanakan ibadah haji dan umrah. “Jaga niat untuk mencari rida Allah, hindari niat yang dapat merusak keikhlasan seperti mencari reputasi, uang, atau hanya sekadar liburan. Semua itu dapat menghilangkan pahala ibadah,” tegasnya. Beliau juga menekankan bahwa menceritakan perjalanan ibadah boleh dilakukan, namun tanpa unsur riya’ atau berlebihan.
Usai penyampaian materi, peserta diajak untuk berpraktik mengenakan pakaian ihram dan melakukan simulasi perjalanan ibadah haji dan umrah. “Berbagilah cerita perjalanan ibadah dengan niat yang tulus, tanpa riya’, untuk menjaga kemurnian ibadah,” tutupnya di akhir acaral.
Penulis: Waisan A.K
Editor: Nur Hudarroman
