ArtikelKajian Hadis

Tidur Seharian selama Berpuasa

Selama bulan Ramadan, sebagian orang menghabiskan waktu puasa dengan tidur. Namun, perlu diingat bahwa berpuasa bukanlah ajang untuk tidur sepanjang hari. Ada sebuah hadis yang sering dijadikan alasan untuk tidur berlebihan saat berpuasa, padahal maknanya perlu dipahami dengan lebih mendalam, bukan dalam bentuk lahirnya saja. Hadis tersebut berbunyi:

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR. Al-Baihaqi)

Hadis ini menunjukkan bahwa keadaan orang yang berpuasa penuh dengan keberkahan, termasuk saat ia beristirahat. Namun, ini bukan berarti seseorang dianjurkan untuk menghabiskan seluruh waktu puasanya dengan tidur dan melewatkan berbagai amalan ibadah lainnya. Justru, bulan Ramadan adalah kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, berdoa, serta melakukan berbagai kebaikan lainnya.

Syekh Murtadla az-Zabidi dalam kitabnya, Ithafus-Sadah al-Muttaqin, menjelaskan bahwa hadis tersebut menerangkan keistimewaan orang yang berpuasa. Artinya, segala pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang berpuasa terhitung sebagai ibadah, termasuk juga dengan tidur. Meskipun tidur merupakan hal-hal yang mubah dilakukan, setiap hal yang dapat membantu seseorang beribadah juga terhitung ibadah, selagi tidak melakukan pekerjaan yang dapat melebur pahala puasa, seperti gibah dan semacamnya.

Dalam kitab Ihya’ Ulumiddin, disebutkan bahwa salah satu adab dalam berpuasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari. Tujuannya agar orang yang berpuasa dapat benar-benar merasakan lapar, haus, serta tubuh yang melemah. Dengan begitu, hati menjadi lebih jernih dan semakin dekat dengan Allah.

Walhasil, hadis ini bukan berarti dorongan untuk tidur seharian selama berpuasa, karena terdapat banyak amal ibadah lain yang bisa kita kerjakan selama berpuasa dengan nilai pahala yang berlipat ganda, seperti mengaji al-Quran, bershalawat, dan bersedekah.

Dalam sehari, tubuh kita memang memerlukan waktu istirahat, dan salah satu bentuk istirahat yang paling optimal adalah tidur. Tidur yang cukup dapat membantu tubuh memulihkan energi yang terkuras akibat aktivitas sepanjang hari. Namun, jika tidur berlebihan, dampaknya justru bisa merugikan. Alih-alih memberikan manfaat, tidur berlebihan dapat menimbulkan efek negatif, seperti nyeri pada tubuh dan peningkatan risiko penyakit seperti diabetes. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan dalam beristirahat sangat penting agar tubuh tetap sehat dan bugar.

Di sisi lain, tidur berlebihan sering kali dikaitkan dengan sifat malas, yang merupakan sesuatu yang tidak disukai dalam Islam. Rasulullah ﷺ sendiri selalu berdoa agar dijauhkan dari sifat malas. Dalam sebuah hadis, beliau berdoa:

اَللَّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ…

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengajarkan bahwa sebagai umat Nabi Muhammad ﷺ, kita seharusnya berusaha menjauhi segala hal yang dapat menimbulkan kemalasan. Terlebih di bulan Ramadan, di mana kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah. Sayang sekali jika bulan yang penuh berkah ini berlalu begitu saja tanpa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ juga bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menjadi motivasi bagi kita untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh kesungguhan, karena pahala yang dijanjikan sangat besar, yaitu pengampunan dosa. Semoga kita termasuk hamba yang menyambut bulan Ramadan dengan suka cita dan menjalani ibadah puasa dengan penuh semangat. Aamiin.

Penulis: Moh. Syauqillah

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *