Dalam rangka studi banding metode baca kitab Al-Miftah lil-Ulum, rombongan Madrasah Diniyah At-Taufiqiyah, Sumenep mengunjungi Pondok Pesantren Sidogiri, Rabu (18/06). Kunjungan ini disambut oleh pimpinan MMU Tarbiyah Idadiyah, di Ruang Auditorium Kantor Sekretariat Pondok Pesantren Sidogiri.
Dalam pertemuan, diawali dengan sambutan dari Kepala MMU Tarbiyah Idadiyah, Ust. Abd. Rohim. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa Al-Miftah digagas untuk memperbaiki kemerosotan baca kitab santri.
Di sisi lain, beliau juga memperkenalkan Program Khusus Al-Miftah. Program ini merupakan akselerasi belajar selama tiga tahun dengan menghafal kitab Fikih Minhajuth-Thalibin, ilmu Nahwu dengan Alfiyyah Ibnu Malik, dan Lubbul-Ushul untuk ilmu Ushul Fikih, serta mempelajari beberapa disiplin ilmu penunjang, seperti ilmu Faraid, ilmu Mantiq, dan ilmu ‘Arudh.
Pada akhir sambutan, pria asal Pamekasan ini, menyampaikan bahwa Al-Miftah pada tahun ini sudah tersebar di Malaysia dan Mesir. Ia juga menyampaikan harapan pengurus agar Al-Miftah bisa terus berkembang hingga ke mancanegara.
Selanjutnya, Ust. Sugianto, sebagai salah satu pengurus di Madrasah Diniyah At-Taufiqiyah, menyampaikan maksud dari kunjungan ini. “Tujuan kami, pastinya untuk menjalin hubungan silaturahmi dan menyambung sanad keilmuan dengan Sidogiri,” ungkapnya.
Acara dilanjut dengan demonstrasi dari Murid MMU Tarbiyah Idadiyah. Dalam sesi ini, pengurus madrasah menghadirkan dua murid dari tingkatan Idadiyah Al-Miftah dan Program Khusus.
Muhammad Zainul Wafi asal Sidoarjo, dari tingkatan Idadiyah Al-Miftah tampil untuk melakukan demonstrasi. Berikutnya, Mohammad Melfin Fathul Farihin santri berumur 15 tahun, dari Program Khusus Al-Miftah, turut maju menunjukkan hafalan Minhajuth-Thalibin-nya kepada segenap hadirin.
Penulis: Imam Rohimi
Editor: Fahmi Aqwa