Untuk kesekian kalinya instansi Badan Pers Pesantren (BPP) Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) kembali menggelar acara pelatihan dan praktek menulis yang dikemas dalam acara Kelas Menulis. Kegiatan ini merupakan agenda Badan Pers Pesantren yang rutin digelar setiap semester sekali yang diikuti oleh santri non-redaksi .
“Saya melihat pesantren kita, Sidogiri, berada di garda terdepan dalam hal tulis menulis di banding pesantren-pesantren lainnya. Kita sudah punya ikon di kancah nasional sebut saja Ust. Moh. Achyat Ahmad dan Ust. Idrus Romli. Bahkan ustad Idrus sudah sampai ke Singapura dan Malaysia dengan tulisan aswajanya” tutur Ust. Ahmad Dairobi saat pembukaan pelatihan pada malam Ahad (17/01).
Lebih lanjutnya Redaksi Senior Sidogiri Media ini menjelaskan bahwa mau menjadi penulis itu harus ngotot karena peran bakat dalam menulis hanya 5 persen. Sedangkan untuk 95 persennya adalah kegigihan.
“Jika kita ngotot maka dunia akan mengikuti kita, sebagimana kegigihan Rasulullah dalam menyebarkan Islam. Sekeras-kerasnya watak orang Arab akhirnya runtuh juga dengan kesabaran Nabi Muhammad saw,” tandas penulis beberapa kitab pelajaran yang sudah dipakai di seluruh Madrasah Al-Maarif se-Kabupaten Jember ini.
Kelas Menulis ini akan digelar selama satu pekan mulai malam Ahad sampai malam Sabtu (17-23/01). Para Peserta akan dibekali dengan beberapa tema sebagai berikut; Wawasan Jurnalistik Pesantren, Dasar-Dasar Menulis Artikel Keislaman, Menulis Kalimat dan Pragraf Efektif, Teknik Menulis Berita dan Liputan, dan Teknik Menulis Artikel Dasar, serta Teknik Menulis Artikel Kajian Keislaman.
Pelatihan Jurnalistik ini dibimbing oleh para penulis senior Pondok Pesantren Sidogiri dengan menggabungkan metode pemaparan materi dan praktek menulis langsung. Pelatihan ini bertujuan untuk menjaring potensi baru dalam bidang tulis menulis dan nantinya menjadi pertimbangan perekrutan redaksi media Pondok Pesantren Sidogiri.[r-dy]