Pengurus Ubudiyah Pondok Pesantren Sidogiri menggelar praktek shalat massal untuk santri baru. Acara yang bertempat di kantor Sekretariat Lantai III berlangsung selama tiga malam ini, dimulai sejak malam Senin sampai Rabu (07-09/09).
Kepala Bagian Ubudiyah, Syaikhuna, mengatakan bahwa tujuan utama pelaksanaan praktek shalat massal ini tidak lain hanyalah untuk membenahi shalat santri baru yang belum sempurna. Mengingat shalat menjadi tolak ukur semua amal ibadah seorang hamba kelak di akhirat.
“Shalat itu menjadi tiang agama. Jika shalatnya santri itu jelek, maka berarti dia telah merobohkan tiang agama,” jelas laki-laki asal Bawean ini di hadapan santri baru.
Selain mempraktekkan tata cara shalat sesuai kitab salaf, panitia juga menerangkan dan mempraktekkan tata cara wudhu yang benar.
“Ingat! Aurat laki-laki dalam shalat adalah antara pusar dan lutut. Jika ketika shalat santri memakai sarung di bawah pusar, maka auratnya akan terlihat dari atas. Hal ini dapat membatalkan shalat karena auratnya terbuka. Jadi kalau shalat gunakanlah sarung di bawah pusar agar shalatnya tidak batal,” ungkap Ainul Yakin, tutor praktek shalat massal yang diikuti segenap santri baru.
Sekedar diketahui menurut data yang dikeluarkan oleh kantor Sekretariat bagian P2SMB (Panitia Pendaftaran Santri/Murid Baru) sejak pendaftaran santri baru dibuka pada bulan Ramadan sampai hari Sabtu (29/08), tercatat jumlah santri baru yang terdaftar di kantor Sekretariat sebanyak 1772 santri. Oleh karena itu pengurus Ubudiyah akan terus berupaya mendidik mereka khususnya dalam bidang shalat.[]
===
Penulis : Saifuddin Ali
Editor : Muh. Kurdi Arifin