Berita

Santri PPS Menggondol Kejuaraan Musabaqoh Kitab Kuning ‎Tingkat ‎Nasional ‎

Sumringah: Ekspresi M. Zaki Ghufron saat menerimah tropi penghargaan.
Tenang: M. Zaki Ghufron, delegasi PPS saat  menerima tropi penghargaan dan uang pembianaan dari panitia.

Sebanyak 124 finalis yang lolos seleksi dari 31 lokasi di 31 provinsi se-Indonesia bersaing dalam lomba Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) Nasional. Event yang digelar oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menobatkan M. Zaki Ghufron, santri Pondok Pesantren Sidogiri delegasi Jatim sebagai terbaik dua dalam ajang bergensi tersebut.

Ketua Panitia, Cucun Ahmad Syamsurijal mengungkapkan, 2 putra dan 2 putri delegasi dari setiap provinsi unjuk kemampuan dan mutu dalam membaca kitab kuning.

“Aspek penilaian dalam grand final tersebut adalah kepandaian menerjemahkan serta menjelaskan isi kitab Ihya Ulumudin karya Hujjatul Islam, Imam al-Gazzali,” ujar ketua Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa itu sebagaimana dilansir INILAHCOM, Jakarta (13/4).

Hal ini juga diamini oleh Ahmad Faiz, Anggota Dewan Kooordinasi MKK Nasional saat dikonfirmasi via telfon setelah selesainya acara. “Selamat buat saudara M. Zaki Ghufron, utusan Pondok Pesantren Sidogiri yang sukses menjadi juara 2 di event Nasional ini,” bukanya saat dikorfirmasi via telepon oleh sidogiri.net.

Eman Hermawan, Pendiri Lembaga Kajian islam Sosial (LKiS) Yogyakarta yang hadir dalam kesempatan itu menuturkan, M. Zaki Ghufron adalah santri yang jenius dan patut diacungi jempol.

“Finalis #KitabKuningPKB Muhammad Zaki Gufron dari PP Sidogiri. Keren bs uraikan filsafat Al Ghazali dan Ibnu Rusydi,” kicau Eman di akun twiternya, @eman_nahnu, Kamis (13/4) sesaat satelah Zaki dinobatkan sebagai juara terbaik dua.

Bahkan Junaidi, sekertaris panitia perwakilan Jatim menyebutkan, terjadi perdebatan sengit di antara dewan juri dalam menetapkan kejuaraan. Pasalnya nilai juara kedua dan pertama itu imbang. “Uraian saudara Zaki begitu memukau dan tidak dimiliki oleh peserta yang lain dalam mengurai filsafat Ibnu Rusydi dari pandangan al-Gazzali, hanya saja mungkin ada kekurangan di sisi yang lain,” ucapnya via telepon kepada sidogiri.net, saat mengantar Zaki ke bandara karena harus pulang terlebih dahulu dari peserta yang lain. Mengingat Zaki harus mengikuti ujian akhir di PPS pada hari itu juga, Kamis (14/4).

Tak ayal delegasi terbaik dari pelbagai pesantren se-Indonesia ini dibanjiri ucapan selamat dan sukses oleh netizen. Salah satunya sebagaimana yang disampaikan oleh A. Muhaimin Iskandar, Ketua DPP PKB dalam sambutannya.

“Semuanya ikut bangga dan bersyukur atas keberhasilan adik-adik meraih prestasi. Moga-moga prestasi ini bukan hanya membanggakan tetapi membawa motifasi kepada seluruh santri-santri di Tanah Air. Semoga santri-santri semakin semangat berprestasi menjadi kebanggaan NU dan Negara,” tutur Muhaimin.

Kontingen Jatim mengirimkan delegasi terbaiknya yang menjadi finalis di 5 lokasi pada babak penyisihan MKK Jatim. Sedangkan PPS diwakili oleh M. Zaki Ghufron dan Fatah Yasin. Rupanya, Fatah Yasin kurang beruntung dalam kejuaraan MKK nasional sehingga tidak lolos pada babak final cukup hanya di babak penyisihan.

Menurut pengakuan Zaki saat dikonfirmasi, persiapan lomba baca kitab nasional yang diikutinya kurang maksimal. “Karena berbenturan dengan Imtihan Nihai (semacam ujian nasional) PPS sehingga saya harus bagi waktu,” ujar santri yang juga menjabat ketua kelas 3 jurusan Tafsir-Hadis B MMU Aliyah ini.

“Alhamdulillah, dinobatkan sebagai juara dua saya sangat bersyukur. Meski tidak kesampaian mendapat hadiah umrah dan rihlah ke makam Imam al-Gazzali, prestasi ini semakin menggenjot semangat saya belajar kitab kuning,” pungkasnya kepada sidogiri.net.

===
Penulis : Ilham Akbar
Editor   : Muh Kurdi Arifin

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *