Badan Pers Pesantren (BPP) bekerjasama dengan Annajah Center Sidogiri (ACS) menggelar seminar bertajuk ‘Santri Youtuber‘, Rabu (20/02), di Surau Daerah O. Menghadirkan Habib Muhammad bin Anies Syahab, dai milenial dari kota Malang, sebagai narasumber dalam acara yang diikuti oleh anggota ACS, redaksi media dan murid Aliyah.
Habib Bin Anies, demikian beliau dikenal, menerangkan bahwa saat ini dakwah menggunakan sosial media (sosmed) lebih cepat didengar dan dipahami oleh kebanyakan orang daripada berdakwah dengan tatap muka (pengajian). Karena sosial media sudah menjadi ruh tersendiri bagi masyarakat.
“Contoh sekarang, ada orang mau bertaubat yang dibuka bukan kitab, bukan tanya pada kiai, tetapi mereka search di Google. Sedangkan ketika mereka buka Google yang keluar di Google semua bukan akun dari ahlusunah wal jamaah. Jadi, jangan salahkan mereka jika mereka lebih condong ikut mereka,” kata dai yang memiliki akun Instagram @binanies itu. “Jangan pernah meremehkan orang di luar kita. Mereka juga hebat-hebat.” Tambahnya.
Beliau juga berbagi tips agar channel YouTube yang kita kelola cepat dikenal dan mudah diingat, salah satunya dengan membuat nama akun yang singkat. Tujuannya agar mudah diingat.
“Selain nama, yang perlu untuk diperhatikan adalah cara pengelolaan. Mulai dari mic output dan pencahayaan, sudut pandang maksimal, materi, poin yang disampaikan, harus menarik di mata masyarakat. Itu menjadi bagian penting dalam mengelola channel YouTube.” Kata beliau.
=====
Penulis: Tolhah Rowi
Editor: N. Shalihin Damiri