Berita

Ust. Achyat Ahmad: Bangsa ini Pernah diserang PKI, Namun Selamat atas Persatuan Ulama

Berjibaku: Ust. Achyat Ahmad memaparkan presentasinya dalam acara bedah majalah dengan tema Ilusi Kemerdekaan

Sudah 72 tahun Indonesia merdeka. Tentu sudah banyak hal yang telah dicapai oleh bangsa ini. Namun, dari kenyataan yang ada masih banyak orang yang tidak suka dengan kemerdekaan ini, sehingga perusakan terhadap negara terus digencarkan. Hal tersebut mendorong media utama Pondok Pesantren Sidogiri, Sidogiri Media untuk menggelar bedah majalah dengan tema “Ilusi Kemerdekaan RI” di Kantor Seketariat Lt. III, Rabu malam (08/02).

Ust. Alil Wafa, Pemimpin Redaksi sekaligus narasumber pertama, mengawali pembahasan problem yang sedang dihadapi negara. Beliau menuturkan bahwa negara kita saat ini terus dikuasai oleh para imigran asing, utamanya imigran dari Cina.

“Dulu orang asing tidak diperbolehkan memiliki tanah di negeri ini, namun kita lihat saat ini toko-toko besar yang ada di pusat kota seluruh Indonesia, kebanyakan milik orang asing, orang Indonesia hanya menjadi budak di tanah sendiri.” Ungkap Ust. Alil dengan nada serius.

Di lain kesempatan, Ust. Achyat Ahmad, Redaktur Senior sekaligus narasumber kedua, menegaskan bahwa saat ini umat Islam dikejutkan atas munculnya para komunis dengan gaya baru dengan mendirikan partai politik, bahkan menguasai partai politik lainnya dengan tujuan politik untuk presiden Indonesia. Dalam situasi sulit seperti ini beliau mengatakan umat Islam tidak perlu terlalu takut karena bukan hanya saat ini saja Indonesia menghadapi hal tersebut.

“Dulu bangsa ini pernah dijajah, pernah diserang oleh orang PKI namun bangsa ini bisa selamat dengan adanya persatuan dari Ulama.” Tegas Ust. Achyat Ahmad yang juga  menjadi editor Sidogiri Penerbit.

Selain itu, beliau juga berpesan kepada seluruh santri agar jangan hanya mengandalkan doa (hizib) dalam menghadapi situasi saat ini.

“Dalam menghadapi situasi sulit seperti saat ini, jangan hanya mengandalkan hizib saja. Lakukanlah tindakan yang nyata, yakni membangun lagi akal yang tidak sehat (menjadi sehat), kita kerahkan pikiran kita untuk melawan kezaliman ini.” Tambah pria penulis buku Liberalisasi Islam di Pesantren tersebut.

===
Penulis : N Shalihin Damiri
Editor   : Muh Kurdi Arifin

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *