
Setiap tahun pada saat pelaksanaan Milad Sidogiri, Pasar Santri selalu eksis ikut memeriahkan acara syukuran terbesar Pondok Pesantren Sidogiri tersebut. Sidogiri Excellent Center (SEC), perusahaan jasa yang bergerak di bidang pelatihan, penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), konsultasi bisnis Syariah, Event Organizer dan pembuatan software, menjadi motorik event dengan konsep pameran dan bazar tersebut.
Sejak Ahad (08/08) pekan lalu, Pasar Santri resmi dibuka. Untuk memeriahkan Milad Pondok Pesantren Sidogiri 282, peresmian dilakukan oleh KH. Fuad bin Noerhasan, anggota Majelis Keluarga Pondok Pesantren Sidogiri. “Karena acara ini demi ikut memeriahkan milad, jadi kalau tidak ada milad, ya tidak mungkin ada Pasar Santri,” papar Ustaz Mubarok, ketua panitia Pasar Santri 2019.
Pria asal Rembang tersebut melanjutkan Pasar Santri dan Milad Sidogiri merupakan satu kesatuan, ”Kalau milad itu meriah di dalam (Pondok, red) tapi kalau Pasar Santri itu meramaikan di luar,” ujar pria 43 tahun tersebut.
Standarisasi Toko Basmalah terkait barang dagangan tetap menjadi hal pokok dalam Pasar Santri, salah satunya adalah tidak diperbolehkan menjual barang haram. Hal ini merupakan prioritas bagi panitia Pasar Santri kepada para supplier yang menyewa stan di Pasar Santri.
Pasar Santri terus berinovasi dari masa ke masa sejak 28 tahun didirikan, tepatnya pada 1991 M. Saat itu, stan pameran Biskit (Buku dan Kitab Kuning)—nama awal Pasar Santri—hanya berada di dua kamar Asrama K (dulu masih gedung madrasah). Bpk. H. Nor Hamim, Ketua Pasar Santri pertama, menjelaskan bahwa produk yang dijual oleh Pasar Santri dulu hanya sebatas buku bacaan kitab kuning,
“Untuk kitabnya saya bekerja sama dengan percetakan-percetakan Surabaya dengan sistem akad hutang,” papar pria 2 anak tersebut. Ia juga mengaku bahwa minat baca santri ketika itu tinggi sekali. Sebagai Kepala Unit-01 pada saat itu, bpk. Hamim memiliki inisiatif membuat pameran kitab dan buku di akhir tahun ajaran, mengingat kawan santri memiliki tabungan masing-masing,
“Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” syukur pria murah senyum ini.
Penjual jajan berasap, Yoga Nurjaman (22) menyatakan puas bisa menjadi supplier Pasar Santri 2019. Meski hanya buka 10 hari terhitung sejak Ahad (08/08) hingga Selasa (17/08), ia bersyukur karena pria kelahiran Garut, Jawa Barat tersebut telah biasa berpartisipasi dalam event-event singkat seperti Pasar Santri.
“Pasar Santri (waktu jualannya, red) sedang lah. Tidak terlalu sebentar dan tidak terlalu lama. Masalah untung, ya, tidak ketemu. Wong Namanya jualan,” ujarnya.
===
Penulis: Abrarai Ahmadi
Editor: Afandi