
Beragam perjuangan dilakukan peserta Imtihan Nihai (IMNI) Madrasah Miftahul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri untuk mendapatkan nilai terbaik. Tidak hanya belajar, para peserta IMNI–UN bagi siswa sekolah formal–juga rajin melakukan istighasah bersama di pesarean Masyayikh.
“Meskipun nilai hanya di atas kertas, tapi itu bukti untuk orang tua nanti ketika pulang. Kami ingin orang tua bangga.” Ujar Abdulloh peserta IMNI Kelas III Tafsir-Hadits Aliyah.
Permulaan imni pun berbeda, tergantung dengan banyaknya fan yang akan di ujikan. IMNI Aliyah dimulai 03 Rajab, Tsanawiyah, sedangkan imni Ibtidaiyah dimulai pada tanggal 09 Rajab. IMNI berakhir secara bersamaan tanggal 23 Rajab nanti.
“Imni tinggal tiga kali, tapi kami akan terus berjuang agar ayah dan ibu kita tahu semangat kita saat belajar. Semoga doa orangtua kami menjadi motivasi untuk terus memberikan semangat kepada kita,” tutur Syarifuddin peserta Imni Ibtidaiyah asal Probolinggo.
Panitia Imni Ibtidaiyah menyelenggarakan beberapa kegiatan untuk menyukseskan Imni Ibtiadaiyah, agar lebih baik dari tahun sebelumnya “Di antaranya, kami mengadakan motivasi akbar dan juga mengadakan jam belajar intensif, seperti setelah jam belajar wajib sampai jam 12 malam. Kita bekerjasama dengan wali kelas masing-masing, dan ini dilakukan jauh sebelum pelaksanaan Imni,” komentar Ustadz Imam Ghozali, Bendahara Imni Ibtidaiyah.
====
Penulis: Ach Mustaghfiri Soffan
Editor : N Shalihin Damiri