BeritaUnggulan

Majalah Nasyith Gelar Talk Show Sidogirian

Majalah Nasyith menggelar Talk Show dengan tema “Menggali Arti Pegiat Tradisi Sidogirian” dengan mengundang Mas Jibril Nawa sebagai narasumber pertama dan Pemred Sidogiri Media, Ust. Alil Wafa, sebagai narasumber kedua. Bertindak sebagai moderator acara adalah Ust. Firdaus Sholeh. Acara ini bertempat di barat gedung an-Nawawi pada Jumat (4/08) dan diikuti oleh semua pelanggan Majalah Nasyith.

Dalam salah satu obrolannya, Mas Jibril menjelaskan bahwa Sidogirian itu merupakan bagian dari takrif santri. Hanya saja, Sidogirian itu tidak tertentu pada santri Sidogiri, melainkan pada semua pihak yang mempunyai ikatan emosional dengan Sidogiri, itu disebut Sidogirian.

Mas Jibril Nawa (tengah) saat mengisi acara talk show Sidogirian

“Awalnya saya tidak mengerti apa itu Sidogirian. Namun, lambat laun saya mulai mengerti, ternyata Sidogirian itu merujuk pada santri Sidogiri, kemudian makna Sidogirian ini diperluas lagi, bagi siapa saja yang mempunyai kaitan dengan Sidogiri, itu juga Sidogirian,” kata Mas Jibril.

Ust. Alil juga berpendapat bahwa banyak orang di luar sana yang ingin bergabung dengan Sidogiri, tetapi terkendala oleh identitas lantaran bukan santri, alumni, atau wali santri Sidogiri.

“Sidogiri itu keren banget. Jadi untuk dikatakan Sidogiri, dia harus mondok atau mempunyai putra yang mondok di Sidogiri, padahal di luar sana banyak sekali orang yang ingin disebut Sidogiri, tetapi terkendala kriteria. Jadi adanya Sidogirian itu menjadi semacam oase bahwa Sidogirian itu bukan untuk alumni, tetapi bagi mereka yang mempunyai emosional kuat dengan Sidogiri. itulah Sidogirian,” jelas Ust. Alil.

Berlanjut, Mas Jibril berpesan jika ingin menjadi Sidogirian jadilah Sidogiri yang zhahiran wa bathinan, bukan hanya menggunakan aksesoris Sidogirian, tetapi batinnya juga harus Sidogirian. Beliau juga berharap jadilah Sidogirian yang semangat, solid, dan militan untuk meneruskan visi dan misi Sidogiri.

Penyerahan cindera mata kepada narasumber

Ust. Alil juga berpesan, jangan mengukur kesuksesan Sidogirian hanya dengan materi saja, tetapi dengan sejauh mana dia menjadi ibadillah ash-shalihin, karena Sidogiri sesuai dengan program dan sistemnya, mencetak santri sebagai ibadillah ash-shalihin. Sebelum acara berakhir ada penyerahan cindera mata kepada dua narasumber tersebut juga ada doorprize kepada pelanggan Nasyith.

Penulis: Muhammad Noval

Editor: Nur Hudarrohman

Shares:
Show Comments (0)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *