Orientasi Insan Pers perdana tahun ajaran 1442-1443 H mulai digelar. Badan Pers Pesantren (BPP) sebagai istansi yang mengawasi dan mengontrol seluruh media di Sidogiri mengundang seluruh redaksi media baik cetak maupun digital. Tema yang diangkat kali ini ialah “Pentingnya Menulis di Media Sosial”. Diundang sebagai pemateri Mas M. Syamsul Arifin Munawwir, M.Psi, M.H, Psikolog, Eks Pemimpin Redaksi (Pemred) Buletin Sidogiri (sekarang Sidogiri Media). Acara bertempat di ruang Auditorium Lt. II, Sabtu (21/12).
“Manusia adalah anak zamannya,” ujar beliau memulai orientasi di malam tersebut. Beliau menambahkan jika pada masa Wali Songo kesaktian merupakan hal yang penting untuk dakwah maka pada masa ini medsos (termasuk melalui tulisan) menempati tempat penting itu.
Pria yang juga pernah menjabat Pemred Ijtihad ini kemudian membandingkan antara media sosial dengan media cetak.
“Setiap orang bisa bertukar pikiran di medsos, mulai kaum abangan, politikus hingga kaum santri. Kekuatan media sosial dapat membuat kericuhan. Jika di media cetak hanya redaksi yang bisa menulis maka di medsos semua orang bisa menulis tanpa ada batasan.”
Mas. Syamsul menyatakan bahwa pengguna medsos di dunia pada Januari 2021 telah mencapai 4 miliar. Di Indonesia saja pengguna Instagram mencapai 120 juta, Twitter 78 juta, sedangkan Facebook 130 juta, setara dengan Youtube. Hal ini sebagaimana informasi dari Sindonews.com.
Mas. Syamsul menyimpulkan bahwa medsos merupakan medan dakwah yang sangat perlu diperhatikan, melihat banyaknya pengguna. Medsos terlaris di Indonesia menurut beliau ialah Facebook.
Beliau juga menjelaskan, dakwah melalui tulisan ini sudah dimulai sejak masa Rasulullah Muhammad SAW. “Dakwah semacam ini telah dimulai sejak baginda nabi yakni ketika beliau mengirim surat kepada raja-raja untuk memeluk Islam.” Acara dengan tema medsos ini selesai pada jam 11.00 WIS.
Penulis: Iwanulkhoir
Editor: Kanzul Hikam