Sebagai akhir dari serangkaian kursus Annajah pada tahun ajaran 1439-1440 H, pihak MMU Tsanawiyah mengadakan acara penutupan kursus Annajah di Aula kantor Sidogiri Excelent Centre (SEC). Acara yang digelar pada Kamis (30/06) ini dihadiri oleh Habib Idrus bin Muhammad al-Hasni sebagai penceramah.
Sayid asal Pasuruan ini memaparkan keunggulan dan keutamaan aliran Ahlussunah wal Jamaah. Menurutnya, kalangan Annajah (Ahlusunnah wal Jamaah) ada di antara dua golongan yang sama-sama kebablasan dalam menyikapi af’al Allah. Dua golongan yang dimaksud adalah sekte Qadariyah yang menyatakan semua pekerjaan makhluk adalah murni dari makhluk itu sendiri, serta kaum Jabariyah dengan opininya bahwa semua pekerjaan hanya dari Allah semata tanpa ada “campur tangan” makhluk.
Masuk pada tema yang lebih khusus, al-Habib menerangkan, “Yang perlu kalian ketahui bahwa Aswaja bukan teori dan bukan pengakuan di lisan saja. Akan tetapi amaliyah, ibadah dan hal ihwalnya harus mengikuti sunah Nabi dan para sahabat,” tegasnya.
Habib Idrus melanjutkan, pada zaman ini banyak orang yang tanpa sadar menjadi Qadariyah disebabkan pekerjaannya. Sebagai contoh, orang yang menyakini kesuksesan yang ia raih adalah murni hasil kerja keras dan usahanya sendiri, padahal keyakinan semacam itu salah. Keyakinan yang benar adalah kesuksesan dan pencapaian yang diraih adalah dari Allah semata.
Masih menurut keterangan beliau, kalangan Aswaja tidak pernah mengklaim dirinya lebih baik daripada orang lain, sebab yang demikian bisa menyebabkan Allah mencabut ilmunya. Di samping itu, ia selalu mawas diri dalam setiap langkah serta tidak mudah memvonis orang lain sesat atau bidah.
Selain itu, habib yang tampil dengan pakaian serba putih ini mewanti-wanti segenap murid Tsanawiyah, “Hati-hati pada fitnah akhir zaman yang terjadi di masyarakat. Ikutilah ulama salaf yang shaleh, serta jika ada ulama yang tidak sesuai dengan ajaran Nabi itu bukan panutan,” tandasnya.
===
Penulis : Moh Ilyas
Editor : Ach Mustaghfiri Soffan