Pengajian kitab al-Hikam karya Habib Abdullah al-Haddad, mulai berjalansejak tadi malam (18/07). Pengajian kitab yang berada di bawah koordinasi Batartama ini diasuh oleh Habib Taufiq bin Abdul Qadir as-Segaf, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah, Kraton, Pasuruan.
Pada pengajian yang diikuti oleh semua tingkatan Aliyah dan kelas III Tsanawiyah ini, beliau menjelaskan kalam hikmah imam al-Haddad yang berbunyi, “Siapa pun yang mengabaikan kejujuran, sekiranya ia takut. Maka ia menggunakan kebohongan sekiranya ia inginkan.”
Pada pengajian yang bertempat di Masjid Jami’ Sidogiri ini, beliau memaparkan bahwa kejujuran adalah sesuatu yang paling bermanfaat bagi manusia di hari kiamat. “Kejujuran itu selalu mengantarkan manusia kepada surga, pasti!” Tegas beliau.
Beliau meneruskan. “Orang jujur itu pilihan Allah. Semua orang bisa mengaku jujur, tapi kebohongan itu bisa dilihat (jelas. Red), karena kejujuran itu pasti mengantarkan pada kebaikan. Namun sebaliknya, kebohongan itu akan mengantarkan pada kebiadapan dan sesungguhnya kebiadapan itu menjerumuskan pada neraka.” Nauzdubillah Min Dzalik.
Sebagai mana yang tertera dalam Hadits, salah satu tanda kemunafikan adalah jika seseorang berkata maka ia berbohong, jadi sudah dipastikan, bahwa pembohong adalah orang munafik. “Orang beriman itu bukan pembohong! Orang yang sengaja berbohong itu berarti tidak punya iman.” Jelas beliau.
Di akhir mauizahnya, perintis Majalah Cahaya Nabawi tersebut berpesan kepada seluruh santri agar senantiasa berkata jujur, niscaya kelak di akhirat akan berkumpul bersama para nabi, syuhada’ dan shalihin, “Jadilah antum semua sebagai as-siddîqîn, jangan jadi al-kâdzibîn.” Pesan beliau, sebelum akhirnya ditutup dengan doa, setelah beliau menerima pertanyaan dari tiga orang santri.
____
Penulis: Kanzul Hikam
Editor: Saeful Bahri bin Ripit